Kalau ngobrol sama cewek satu ini soal isu lingkungan maupun soal Public Relations, dia pasti akan langsung semangat dan bisa jelasin secara detil dari A – Z. Yes, itulah Sirly Nasir, Ia bukan seorang wanita yang biasa-biasa saja. Cewek yang masih single ini memiliki banyak sekali aktifitas positif belakangan ini, khususnya dalam bidang Public Relations dan Youth Movement.

SMAN 13 Jakarta lagi punya gawean yang oke banget nih Inspirator, Galas Research Competition. Nah ada pun lomba-lomba yang bakalan ada di Galas itu ada :
Sebuah film Sains Action kembali hadir untuk para pecinta film semua. Kisahnya menceritakan bumi di masa yang akan datang dimana terjadi kesenjangan sosial yang begitu jauh hingga akhirnya mereka yang memiliki uang lebih, memilih untuk tinggal di Elysium sebuah planet buatan di antariksa.
Masih teringat dalam benak, ketika masa kejayaannya, Nintendo mampu merebut hati para penggemar game di Indonesia dengan game seperti Mario Bros, salah satunya. Sebelum akhirnya, mulai tergerus oleh pesaing-pesaingnya yang memiliki modal lebih besar, seperti Sony dengan PlayStation nya dan Microsoft dengan Xbox.
Ketika kebanyakan orang mendewa-dewakan yang namanya IPK dan ijazah kuliah, tapi ternyata ada seorang anak muda yang tanpa Ijazah pun bisa menjadi seorang Manager Finance di salah satu holding company besar di Indonesia dikala usianya baru menginjak 25 tahun, dialah Avil Ardendo.
Gagal?? Itu biasa aja lagi. Itu setidaknya yang mau dibicarain sama Yosi, salah satu personel Project Pop. Semua orang pasti pernah gagal dan bahkan harus gagal. Kenapa? Karena kita pasti akan belajar dari kegagalan tersebut, bahkan lebih baik kalau kita gagal disaat kita masih berjuang ketimbang nantinya ketika kita sudah sukses dan harus gagal. Jangan lupakan juga faktor sang Pencipta yang bisa membawa kita kepada titik puncak di saat kita sedang terpuruk
Tidak pasrah terhadap nasib, karena hidup ditentukan oleh diri kita sendiri.
Mungkin hal itu yang dipegang teguh oleh seorang Andreas Pasolympia. Bagaimana tidak, Ia terlahir dalam keadaan premature dan juga Ia terserang toksoplasma. Secara medis, Ia divonis akan menjadi cacat atau bahkan Idiot. Namun keajaibanlah yang membuat dirinya masih bertahan bahkan bisa menjadi seorang pemenang hingga saat ini. Tidak sampai disitu, beberapa waktu lalu penyakitnya sempat menyerang Ia kembali. Bola matanya muter, jadi kalau ngeliat kepala jadi kaki, kaki jadi kepala. Andreas tidak nyerah dan tidak menerima yang namanya nasib. Ia terus berjuang hingga akhirnya matanya bisa kembali normal.
Setiap hari orang berhak untuk memilih jalan hidupnya masing-masing, begitu juga dengan Yohanes Surya. Semula pasti nggak banyak orang yang menyangka, jika rumus-ruus rumit fisika bisa berubah menjadi rasa nasionalisme yang sangat tinggi. Ada satu hal yang sangat menarik jika berbicara langsung dengan sosok profesor berusia 49 tahun ini.