Monthly Archives: October 2014

Jakarta, 25-26 Oktober, 2014 – National Future Educators Conference (NFEC) 2014 digelar hari ini. Acara yang berlokasi di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri ini mengajak 128 pemuda (tingkat SMA dan mahasiswa) dari berbagai daerah dalam acara ini saling melengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan dalam proses perkembangan pendidikan di Indonesia. Acara ini diselenggarakan oleh Youth Educators Sharing Networks (Youth ESN) dengan dukungan dari berbagai pihak, antara lain Universitas Siswa Bangsa International, Putera Sampoerna Foundation, American Institute for Indonesian Studies (AIFIS), Nutrifood, UN4U Indonesia, USBI –The Sampoerna University, Wardah, dan Marlack Industry.

Tahun 2014 merupakan tahun ketiga penyelenggaran NFEC. Di tahun sebelumnya, dengan mengusung tema Education to Employment: What Would (Youth) Educators Do?, NFEC 2013 telah berhasil menyelenggarakan konferensi nasional dengan mengumpulkan pemuda-pemudi yang merupakan penggiat pendidikan dari berbagai wilayah di Tanah Air.

Setelah sukses melaksanakan Pre-Event 2014 minggu lalu. Hari ini akhirnya acara puncak NFEC 2014 Tema yang diusung tahun ini adalah Youth and Post 2015: Developing Indonesia’s Best Path for Sustainable Acceleration. Konferensi ini mengusung 4 (empat) topik diskusi yaitu, nature (lingkungan), wellbeing (kesejahteraan), economy (ekonomi), dan social (sosial).

Beberapa pembicara yang hadir dalam acara ini antara lain Mr. Shahbaz KHAN, perwakilan dari United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO); Nurvitria Mumpuniarti Krištofíková, perwakilan dari International Labour Organization (ILO); Kreshna Adityaa, penggiat pendidikan dan inisiator Bincang Edukasi; Muhammad Isnur, kepala penanganan kasus, Lembaga Bantuan Hukum; Hunk Intan, ahli psikologi terutama urusan kekerasan anak dan wanita; Stien Matakupan, penulis Sustainable Consumption for Formal Education; Perwakilan Pencerah Nusantara, pemenang MDGs Award 2014 oleh kantor utusan khusus Presiden Republik Indonesia.

Tak hanya dihadiri oleh pembicara-pembicara kaliber dunia, konferensi yang berlangsung selama dua hari ini juga memberikan sebuah stimulus untuk saling melengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menanggapi isu “Youth and Post 2015” di mana proses transfer ilmu tidak terbatas hanya dari pembicara kepada peserta konferensi namun diberikan pula kesempatan untuk ikut di dalam sesi study case yang dimoderatori oleh Forum Diskusi Lingkar 21 guna saling bekerjasama dan berbagi pengetahuan untuk menyelesaikan satu masalah yang diberikan.

Diakhir acara seluruh peserta akan melepaskan 50 buah balon harapan yang berisi harapan-harapan generasi muda untuk Indonesia lebih baik di masa depan. Setelah konferensi selesai, peserta diharapkan membuat sebuah aksi nyata untuk menggerakkan pemuda-pemuda lainnya dalam melakukan perubahan. 3 (tiga) proyek terbaik untuk didanai langsung oleh Putera Sampoerna Foundation, serta 3 (tiga) proyek terfavorit akan disponsori oleh Nutrifood.

 

Keep Breathing, Keep Inspiring!

@InspiratorFreak

0 548
ki-ka : Gatot (IMRR), Odekta Vina (Atlet Lari), Andi Natassa (Puteri Indonesia Pariwisata 2011), Hartono Wijaya (CEO 910 Sportswear), Jonathan Christian (Head of Marketing Communications 910 Sportswear), Serfius (Polisi Militer), dan Benny (IndoRunners)

Jakarta, 12 Oktober 2014 – Olah raga lari kini tengah menjadi salah satu pilihan utama bagi masyarakat di Indonesia, khususnya yang ada di kota-kota besar. Namun jika dilihat, harga sepasang sepatu lari tidaklah murah. Alhasil banyak masyarakat yang menggunakan segala jenis sepatu ketika berlari. Hal ini sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera bagi pemakai dalam jangka panjang sekaligus memperpendek umur dari sepatu yang digunakan itu sendiri.

Tapi kini berlari tidaklah harus mahal, karena adanya kehadiran dari sepatu 910 (NineTen). Sepatu lari yang memiliki konsultan design langsung di Kota Hanshin, Osaka, Jepang ini masuk ke pasar Indonesia dengan menawarkan harga yang sangat istimewa dengan berbagai macam keunggulan yang ada di dalam sepatu lari. Sebut saja teknologi Insole Gel Technology (IGT) yang disebut Acro+. Acro+ ini merupakan pelindung kaki bagian tumit yang berbentuk gel, teknologi ini bertujuan untuk melindungi kaki dari cedera jangka panjang akibat dari tumit yang menjadi tumpuan beban tubuh ketika sedang berlari.

IMG_7809
Hartono Wijaya, CEO 910 Sportswear

Adapun fitur lainnya yang dimiliki oleh sepatu 910 (NineTen) adalah NineTen Running Coach. NineTen Running Coach atau NTRC merupakan aplikasi smart phone berbasis android. Aplikasi ini dapat mengukur jarak lari beserta waktu dan juga kalori yang terbakar selama berlari. Aplikasi ini juga memiliki fitur tambahan yang dapat mengecek denyut jantung pengguna dengan menggunakan smart phone android mereka. Pengembangan aplikasi ini terus dikembangkan oleh 910 (NineTen) yang juga akan berencana mengeluarkan sport watch khusus untuk olah raga lari.

Untuk memenuhi kebutuhan lari masyarakat Indonesia, 910 (NineTen) Shoes saat ini hadir dengan beberapa kategori seperti neutral, lightweight, dan stability. Tahun depan, 910 (NineTen) juga berencana akan membuat trail running shoes untuk memenuhi kebutuhan para pelari outdoor.

Semua keunggulan dan fitur-fitur tersebut bisa di dapatkan oleh pecinta lari dengan harga yang sangat terjangkau. Harga sepasang sepatu 910 (NineTen) berkisar antara 179.900 hingga 349.900 rupiah. Distribusi 910 (NineTen) saat ini juga telah tersebar secara nasional, khususnya di kota-kota besar seperti di Bandung, Semarnag, Jogjakarta, Surabaya, dan Bali. “Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan produk-produk terbaik dan tentunya inovasi-inovasi terbaru dalam perlengkapan berlari. Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat Indonesia bahwa berlari kini tidak harus mahal dan mari semuanya mulai berlari, karena lari justru adalah olah raga yang paling mudah untuk kita lakukan,” ujar Jonathan Christian selaku Head of Marketing Communication dari 910 (NineTen) yang juga merupakan Founder dari InspiratorFreak.com.

IMG_0851
Jonathan Christian Susanto – Head of Marketing Communications 910 Sportswear

Tidak hanya berfokus kepada pembuatan sepatu lari unggulan, 910 (NineTen) juga peduli terhadap isu sosial. Saat ini 910 (NineTen) tengah bekerja sama dengan Yayasan Daya Dara Indonesia untuk mengumpulkan donasi bagi Kampanye Kepedulian terhadap penyakit Kanker Payudara di Indonesia melalui kegiatan Jakarta Goes Pink. “Jadi setiap pembelian sepatu 910 (NineTen) periode Oktober – Desember, kami akan menyisihkan keuntungan kami untuk program kampanye kepedulian terhadap kanker payu dara di Indonesia. Kami ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk turut berpartisipasi dengan cara cukup membeli sepatu 910 (NineTen),” ujar Jonathan menambahkan.

 

Keep Breathing, Keep Inspiring!

@InspiratorFreak

Connect with us!