Mengenal Lord Baden-Powell, Bapak Pramuka Sedunia
Halo Inspirator! Pernah jadi anggota Pramuka? Pernah ikut kegiatan Persami juga dong? Kali ini Inspirator Freak mau mengulas tentang Bapak Pramuka Sedunia nih. Yap, Lord Baden-Powell namanya. Yuk kita simak profil singkat dari Sang Bapak Pramuka Sedunia.
Di Masa Kecilnya, Dikenal Sebagai ‘Stephie’

Lord Baden-Powell lahir di Paddington, London pada 22 Februari 1857. Di masa kecilnya, ia dipanggil Stephie. Kok seperti nama perempuan? Jangan salah sangka dulu Inspirator, ini karena nama lengkap Lord Baden-Powell adalah Robert Stephenson Smyth Baden Powell. Nama ‘Stephie’ merupakan singkatan dari ‘Stephenson’. Lalu, dari mana asal nama Baden Powell? Ternyata, Baden Powell adalah nama mendiang ayahnya yang merupakan seorang matematikawan dan pendeta. Ia meninggal saat ‘Stephie’ baru berusia 3 tahun. Sedangkan Smyth, berasal nama keluarga dari ibunya yaitu Henrietta Grace Smyth.
Sosok yang Mudah Bergaul dan Serba Bisa

Di masa mudanya, ia merupakan sosok yang pintar bergaul dan supel. Hal ini juga didukung dari peran sang Ibu, yang selalu mengajarkan beragam keterampilan kepada Baden Powell, bersama dengan kakak-kakaknya. Tak ayal, Baden-Powell mampu menguasai banyak kemampuan seperti bermain musik, renang, seni peran, mengarang, hingga berkemah.
Awalnya Berkarir di Dunia Militer

Lord Baden-Powell merupakan seorang tentara, dengan segudang pengalaman bertempur. Prestasi gemilang ia tunjukkan dalam karir militernya. Pada tahun 1897, di usia 40 tahun ia sempat menjadi seorang kolonel termuda dalam sejarah militer Inggris. Beragam pengalaman tempur dan penugasan seperti ke negara India dan Malta pun pernah ia jalani.
Aids to Scouting, Karya Baden-Powell yang Populer

Sebagai seorang tentara dengan banyak pengalaman, ia menuangkan beragam pengalamannya itu ke dalam buku berjudul Aids to Scouting pada tahun 1899. Meski awalnya hanya ditujukan bagi tentara muda Inggris yang bertugas sebagai penyelidik, akhirnya buku tersebut populer ke berbagai kalangan, termasuk kepada organisasi-organisasi pemuda.
Scouting for Boys, Buku Cikal Bakal Kepramukaan

Melihat buku Aids to Scouting yang semakin populer, terdapat satu usulan menarik. William Alexander Smith, salah satu tokoh kepemudaan Inggris mengusulkan agar Lord Baden-Powell menulis ulang buku tersebut, dengan peruntukan pembaca dengan latar belakang non-tentara. Buku tersebut direvisi, dan coba diterapkan Lord Baden-Powell melalui suatu acara perkemahan. Pada Agustus 1907, ia menyelenggarakan perkemahan di Pulau Brownsea dengan 22 orang peserta. Di sinilah, mulai terbentuk gerakan kepramukaan atau Scouting Movement. Tak lama berselang, lahir buku Scouting for Boys, yang merupakan perkembangan revisi Aids to Scouting dan menjadi cikal bakal buku panduan kepramukaan.
Gelar Kehormatan dari Sang Raja

Atas saran Raja Edward VI, Lord Baden-Powell pensiun dari ketentaraan untuk fokus di kegiatan kepramukaan. Karena kontribusinya yang luar biasa di kegiatan kepramukaan, ia dianugerahi berbagai gelar kehormatan. Salah satunya adalah gelar Lord, yang dianugerahkan Raja George V di tahun 1929.
Akhir Hidup Baden Powell di Benua Asing

Pada tahun 1930, Lord Baden-Powell sudah mulai sakit-sakitan. Khawatir dengan situasi politik dan peperangan di Eropa, pada 1939 ia dan istrinya Olave Soames pindah ke Nyeri, suatu kota di negara Kenya. Lord Baden-Powell meninggal di kota itu pada tahun 1941.
Itu dia Inspirator, kisah tentang Bapak Pramuka Sedunia. Menarik, bukan? Pantau terus Inspirator Freak ya, karena akan selalu ada artikel inspiratif untuk mewarnai harimu 🙂
Keep Breathing, Keep Inspiring!
Penulis: Agung Tyanto
Editor : Siti Ayu Handayani
Inspirator Freak
Twitter: @InspiratorFreak
Facebook : facebook.com/InspiratorFreak
Website : www.inspiratorfreak.com






