Menteri Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengungkapkan salah satu cara yang dapat memudahkan Indonesia mendapatkan tempat pada pecinta fashion adalah dengan budaya Indonesia.
Sumber: Liputan6.com
Hal ini diharapkan memberikan karakter dalam produk fashion. Pada ajang Indonesia Fashion Week 2016 (IFW 2016) ini dapat berperan sebagai wadah untuk memperkenalkan brand fashion Indonesia ke internasional.
“Memanfaatkan MEA dengan mengisi pasar menggunakan produk anak bangsa Indonesia. Pemerintah juga membantu memberikan Kredit Usaha Rakyat sebesar 122 triliun dengan bunga yg semakin kecil mencapai 9 persen,” ungkap Puan saat menghadiri pembukaan Indonesia Fashion Week 2016 di Jakarta Convention Center, Kamis silam (10/3/2016).
Sumber: boredlistlesstired.files.wordpress.com
Pemerintah berkomitmen membantu fashion Indonesia menghadapi MEA, mulai dari pemodalan, pendampingan hingga promosi.
Pemerintah juga membentuk Badan Ekonomi Kreatif yang akan memberikan fasilitas bagi anak muda bangsa untuk mengembangkan karyanya.
Sumber: Rappler.com
Dengan sinergi usaha yang dilakukan berbagai pihak bukan tidak mungkin Indonesia dapat mewujudkan cita-citanya sebagai kota Mode di Asia bahkan dunia.
Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri menilai, dari segi kualitas dan kuantitas, tenaga kerja sektor pariwisata merupakan sektor yang paling siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dengan berbekal kompetensi kerja dan sertifikasi, mereka siap bersaing dengan tenaga kerja dari negara ASEAN lainnya
“Mereka (pekerja sektor pariwisata) paling siap menghadapi MEA. Standar kompetensinya sudah sama dengan negara-negara lain. Sebagai contoh standar cleaning service di hotel A pasti sama dengan hotel B di negara lain, “ ujar Hanif dalam siaran persnya.
Sektor pariwisata merupakan salah satu dari delapan bidang profesi yang telah disepakati untuk MRA dalam penerapan MEA yang dimulai 31 Desember 2015. Bidang sektor lainnya adalah antara lain Engineering services, Nursing services, Architectural services, Surveying Qualifications, Medical practicioners, Dental practicioners, Accountancy Services
Hanif mengatakan selama ini, Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Pariwisata beserta seluruh stakeholder terkait terus bekerja sama untuk meningkatkan kompetensi kerja para tenaga kerja yang bergerak dibidang pariwisata,termasuk menyiapkan Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
“Kita bisa lihat banyak tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sektor pariwisata telah banyak tersebar di negara-negara ASEAN. Kompetensi mereka tidak kalah, apalagi ditunjang dengan sekolah-sekolah pariwisata yang menghasilkan lulusan yang siap bekerja,”kata Hanif.
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan ada dua hal penting yang harus dimiliki sumber daya manusia (SDM) Indonesia di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yaitu kompetensi dan daya saing. Dua hal tersebut mutlak dimiliki agar SDM Indonesia dapat bersaing di level nasional maupun internasional.
“Pada prinsipnya kita semua sepakat bahwa apapun bidang pekerjaan atau profesi, setiap orang dalam melaksanakan suatu aktivitas atau pekerjaan harus memiliki kemampuan atau kompetensi dan daya saing,” ujar Hanif dalam siaran persnya.
Saat ini populasi SDM Indonesia menduduki posisi teratas di wilayah ASEAN dengan jumlah sekitar 242 juta jiwa atau setara dengan 40 persen dari total populasi negara-negara ASEAN. Dengan kondisi itu Indonesia semestinya memiliki posisi tawar yang strategis di kawasan.
“Posisi itu akan kita dapatkan jika SDM Indonesia memiliki daya saing,” ujarnya.
Pemerintah saat ini gencar meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Salah satunya melalui pelatihan kerja selain jalur pendidikan formal dan jalur pengembangan karier di tempat kerja. Adapun pelatihan kerja difokuskan pada pembangunan dan pengembangan pilar kompetensi kerja.
Jalur pendidikan fokusnya membangun pondasi yang kokoh untuk pengembangan kualitas tenaga kerja berikutnya. Karena itu, jalur pendidikan secara umum misinya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Apabila jalur pendidikan fokusnya membangun pondasi kompetensi dasar tenaga kerja, maka jalur pelatihan kerja berfokus pada pembangunan dan pengembangan pilar-pilar kompetensi kerja. Hal ini nantinya akan dimantapkan di tempat kerja melalui pengembangan karir dan profesionalisme tenaga kerja.
Pelatihan kerja dan pengembangan karir di tempat kerja dianggap sebagai suatu estafet proses pengembangan kualitas SDM. Keterpaduan dan keterkaitan antara pendidikan, pelatihan kerja dan pengembangan karier di tempat kerja merupakan suatu keharusan dalam peningkatan kualitas dan daya saing SDM Indonesia.
“Melalui momentum ini ke depan kita akan memiliki human SDM yang kompeten dan profesional sebagai bagian dari peningkatan daya saing nasional, serta seiring dengan itu juga akan meningkatkan produktivitas nasional,” jelas Hanif.
Selama beberapa dekade, ekspansi ekonomi Tiongkok ke negara-negara anggota ASEAN, seperti Laos, Kamboja, Vietnam, Myanmar dan Thailand telah memberi angin segar bagi pertumbuhan ekonomi ASEAN. Berkat investasi besarnya terhadap keempat negara tersebut, ASEAN mampu menikmati pertumbuhan ekspor sebesar 20% per tahun. Namun, merosotnya ekonomi Tiongkok yang bersamaan dengan diberlakukannya MEA menimbulkan kekhawatiran mendalam bagi ASEAN.
Kekhawatiran ini juga dipertegas oleh Rajiv Biswas, kepala bagaian ekonomi Asia Pasifik untuk HIS Global Insight, “Tiongkok sebagai pasar utama ekspor ASEAN telah meningkatkan kerentanan bagi banyak negara ASEAN sebagai imbas dari kemunduran ekonomi Tiongkok”.
Kemerosotan ekonomi Tiongkok hingga menyebabkan devaluasi Yuan sebesar 2%, anjloknya komoditas dan pasar saham Tiongkok mau tidak mau membuat beberapa negara ASEAN, seperti Singapura dan Thailand menggigit jari. Singapura yang menduduki puncak ekonomi regional ASEAN harus merelakan prospek perusahan minyak serta perbankannya meredup sementara waktu, Begitu pula Thailand, yang mengikhlaskan hengkangnya beberapa investor asing. Di sisi lain, Filipina merupakan satu-satunya negara ASEAN yang berhasil lolos dari efek domino krisis Tiongkok mengingat pasar utama ekspor mereka adalah Jepang dan Indonesia.
Guna menghindari dampak kemerosotan ekonomi Tiongkok semakin meluas, ASEAN mulai mempercepat prospek pertumbuhan ekonomi melalui MEA. Perdagangan intra-ASEAN yang melibatkan 625 juta orang dengan kombinasi GDP 2.4 triilun dolar AS harus mampu menanggulangi sebagian dampak ASEAN-Tiongkok. Perdagangan intra-ASEAN telah melonjak tajam sejak 1993 ketika negara-negara anggotanya ini mulai menurunkan tarif masuk dan harmonisasi peraturan perbatasan sebagai awal peluncuran MEA. Alhasil, perdagangan intra-ASEAN sekarang sudah berdiri di kisaran angka 609 juta dolar AS dibandingkan dengan dua dekade sebelumnya sebesar 82 juta dolar AS.
Para produsen di ASEAN juga berharap dapat memetik keuntungan dari pergeseran tingginya konsumsi domestik dan konsumerisme di Tiongkok yang pada 2015 lalu menyumbang 66% pertumbuhan GDP melalui sektor pariwisata. Biswas mencatat bahwa kedatangan kedatangan wisatawan Tiongkok di Thailand naik 71% pada 2014 dan di Indonesia sebesar 30% pada 2015.
“Kembalinya ekonomi Tiongkok melalui konsumsi masyarakatnya dapat menciptakan peluang ekspor baru bagi ASEAN, terutama dengan melonjaknya wisatawawan Tiongkok” ujarnya.
ASEAN Economic Community | Sumber: http://www.businesscircle.com.my
Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) saat ini, mahasiswa dituntut untuk memiliki keunikan. Tidak cukup hanya mendapatkan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) sempurna dengan nilai 4.00.
Prof Dr Edy Suandi Hamid MEc mengatakan hal itu saat memberi motivasi kepada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) terkait persiapan diri dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Prof Edy mengatakan bahwa pelaksanaan MEA ini, siap atau tidak siap harus dijalani masyarakat Indonesia.
“Oleh kita ingin memotivasi mereka agar siap menghadapi perubahan di negara ini dan dunia, ini tidak bisa kita sikapi dengan biasa, harus kerja keras,” kata Edy di sela-sela kuliah umum bertema “Tantangan Perekonomian Indonesia Kini dan MEA”, Kamis (24/3/2016) di aula lantai III kampus I UMRI tersebut
Ia menyebutkan, selain IPK yang baik, mahasiswa juga harus memiliki kunikan, atau skil yang bisa diandalkan, harus memiliki sepsifik keahlian, mengusai bahasa asing, serta mampu berkomunikasi dengan baik.
“Ini hanya bisa dilakukan oleh mahasiswa dengan dia belajar sendiri, karena tidak semua diberikan pihak Universitas, kita atau mahasiswa itu sendiri yang harus punya keinginan untuk terus mengasah kemampuan diri,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama Rektor UMRI, Mubarak menyebutkan bahwa kehadiran MEA pada saat ini sudah tidak bisa dibendung lagi, oleh karena itu masyarakat Indonesia khususnya para generasi muda harus mulai mempersiapkan diri agar tidak menjadi generasi yang tertinggal dan kalah saing dalam persaingan regional ASEAN ini.
Travelling menjadi hobi yang semakin digemari masyarakat Indonesia baru-baru ini. Mengisi waktu senggang dengan melancong ke berbagai objek wisata lokal maupun mancanegara menjadi kegiatan seru untuk melepas penat pasca melakukan kegiatan rutin sehari-hari seperti bekerja atau kuliah. Kalau kamu sedang berencana liburan ke salah satu negara anggota ASEAN, Filipina, jangan sampai ketinggalan menyaksikan 5 festival unik berikut ini, ya!
Aliwan Fiesta
Sumber: shotnroll.com
Festival unik ini merupakan satu acara budaya tahunan terbesar di Filipina. Setiap kota di Filipina berpartisipasi dalam mewakilkan kontingen mereka untuk memamerkan budaya atau hasil kerajinan. Karya yang disajikan berupa parade tari, pawai mobil hias, sampai kontes kecantikan. Ada yang menarik dari festival ini, nih. Bagi peserta atau kontingen yang menang akan mendapat hadiah uang sebesar 70.000 Dollar! Asyiknya lagi, untuk menyaksikan festival ini tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis! Aliwan Fiesta bisa kamu saksikan di Kompleks Star City, Pasay.
Philippines International Hot Air Balloon Festival
Sumber: blog.benetton.com
Acara utama festival ini adalah parade balon udara. Bentuk yang unik serta corak warna yang beragam dari balon udara menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Tenang saja, kalau kamu bosan dengan balon udara, masih ada pameran lain seperti wakeboarding, kite flying, parade of festivals, live bands, cultural presentations, festival memasak, demonstrasi kerajinan dan car show. Harga untuk menyaksikan festival ini adalah 200 Peso. Kamu bisa menikmati festival ini di Lubao, Pampanga, Filipina.
Ati-Atihan Festival
Sumber: vigattintourism.com
Festival yang dijuluki “Ibu dari semua festival” ini ternyata sudah lebih dari 700 tahun dirayakan oleh suku asli bernama Aetas. Ati-Atihan Festival diadakan setiap Minggu ketiga bulan Januari. Rangkaian acara diramaikan dengan tarian, musik dan lain-lain. Festival ini juga gratis untuk wisatawan, lho! Kamu bisa temui festival di Kalibo Propindi Aklan, Filipina.
Cebu Reggae Festival
Sumber: outofownblog.com
Bagi kamu pecinta musik reggae, kamu wajib datang ke festival yang dimulai pada tahun 1987 oleh organisasi pengelola musik reggae, Harambe Society, ini. Uniknya, alat musik yang dipakai merupakan kolaborasi dari alat musik tradisional Filipina dengan alat musik dari Jamaica. Perayaan ini berlangsung selama 3 hari dari pukul 4 sore. Untuk menyaksikannya, kamu harus merogoh kocek sebesar 180 Peso dan destinasi yang harus kamu tuju adalah Cebu City.
Pagoda Festival
Sumber: www.mb.com.ph
Kalau kamu pergi ke Filipina dan berkunjung ke Bulacan Central Luzon, pastikan kamu tidak melewatkan festival yang satu ini. Festival Pagoda adalah pesta rakyat yang diadakan untuk peringatan menghormati Salib Suci Wawa yang digelar setiap Minggu pertama bulan Juli. Acara yang dilakukan adalah berkeliling kota sambil membawa salib. Untuk melihat festival ini, kamu tidak perlu keluar uang atau gratis.
Tertarik untuk menyaksikan kelima festival unik diatas, Inspirator?
Hai Inspirator! Ditengah obrolan hangat mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Inspirator Freak mau berbagi wawasan mengenai anggota ASEAN yang satu ini. Yap, Singapura yang terkenal dengan singa laut akan menjadi bahasan kita kali ini. Yuk kita bahas Singapura lebih dalam!
Profil Singapura
Ibukota : Singapura
Mata uang : Dolar Singapura
Presiden : Tony Tan Keng Yam
Perdana menteri : Lee Hsien Loong
Lagu kebangsaan : Majulah Singapura
Bahasa nasional : Bahasa Melayu, Inggris
Agama mayoritas : Buddha
Luas wilayah : 716 km2
Luas perairan (%) : 1,4
Bergabung dengan ASEAN : 8 Agustus 1967 (Deklarasi Bangkok)
Sumber: nationsonline.org
Letak Singapura
Terletak di 1°15′-1°26′ Lintang Utara 103°40′-104° Bujur Timur, Singapura berdekatan dengan Malaysia dan Indonesia, sehingga iklim yang ada di Singapura pun tak jauh berbeda. Iklim tropis dengan suhu berkisar antara 22 to 34 °C (71.6 to 93.2 °F) akan berlangsung sepanjang tahun, diakhiri dengan musim penghujan di bulan November hingga Desember setelah melewati bulan paling panas di bulan Mei hingga Juni. Pemerintahan Singapura
Kabinet Singapura (Sumber: mediacorp.sg)
Pemerintahan Singapura berbentuk republik parlementer, dengan presiden sebagai kepala negara dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.
Penduduk Singapura
Sumber: commons.wikimedia.org
Sebagai negara dengan warga asing terbanyak keenam di dunia, 5.3 juta penduduk Singapura (tahun 2015) terdiri dari berbagai etnis. Etnis Tionghoa yang merupakan mayoritas menjadikan agama Buddha memiliki persentase tertinggi dibandingkan agama lain. Selain etnis Tionghoa, terdapat pula etnis Melayu, India, Arab dan berbagai etnis lain.
Penduduk Singapura menggunakan bahasa Inggris (bahasa pengajar di seluruh sekolah Singapura), Mandarin, dan Tamil selain bahasa Melayu.
Pendidikan di Singapura tidak jauh berbeda dengan Indonesia, diawali dengan sekolah dasar, sekolah menengah, hingga menempuh tingkat perguruan tinggi/universitas. Universitas yang banyak diincar pelajar dari berbagai negara diantaranya National University of Singapura (NUS) dan Nanyang Technology University (NTU).
Dalam hal transportasi, tersedia Mass Rapid Transit (MRT) dan bus yang biasa digunakan penduduk untuk beraktivitas sehari-hari, dengan tarif sesuai jarak yang ditempuh. MRT mempercepat perjalanan dengan biaya yang lebih mahal daripada bus.
Sejarah Singapura
Singapura modern banyak dipengaruhi oleh Sir Thomas Stamford Raffles, bermula pada abad 19, dengan politik dan ide perdagangannya.
Raffles menyadari besarnya potensi Singapura sebagai perdagangan bebas dan berusaha menjadikan Singapura sebagai pos perdagangan. Tak lama, kota ini pun berkembang sebagai pusat perdagangan dan tempat penyaluran barang, menarik imigran dari Tiongkok, India, Kepulauan Malaysia, dan lainnya.
Pada 1822, Raffles mencanangkan Raffles Town Plan, yang juga dikenal sebagai Jackson Plan, untuk mengatasi masalah ketidakteraturan yang makin parah di koloni. Daerah pemukiman etnis dipisahkan menjadi empat wilayah. European Town dihuni oleh pedagang Eropa, Eurasia, dan orang Asia yang kaya-raya, sedangkan etnis Tionghoa diletakkan di Chinatown dan disisi tenggara Singapura River. Etnis India bermukim di Kampong Chulia di utara Chinatown, dan Kampong Glam menampung warga Muslim, etnis Melayu, dan Arab yang bermigrasi ke Singapura.
Pada 8 Desember 1941, Jepang menyerang Singapura dan berakhir dengan menyerahnya pasukan Sekutu kepada Jepang pada 15 Februari 1942. Ketika Jepang menyerah pada tahun 1945, pulau ini diserahkan kepada Pemerintahan Militer Inggris. Pada April 1946, Singapura menjadi negara Koloni Kerajaan Inggris hingga pada 1959, bertumbuhnya jiwa nasionalisme mengarah pada pemerintahan mandiri dan pemilihan umum pertama yang diadakan di Singapura. People’s Action Party (PAP) memenangkan sebagian besar dari 43 kursi dan Lee Kuan Yew menjadi perdana menteri pertama Singapura.
Pada tahun 1963, Federasi Malaya, Singapura, Sarawak, dan Kalimatan Utara (sekarang Sabah) membentuk Malaysia untuk mendorong hubungan yang lebih dekat. Namun, penyatuan Singapura dengan negara lainnya terbukti gagal sehingga Singapura meninggalkan Malaysia untuk menjadi negara demokratis yang merdeka dan berdaulat. Singapura secara resmi memperoleh kedaulatan pada 9 Agustus 1965. Yusof bin Ishak disumpah sebagai presiden, dan Lee Kuan Yew menjadi perdana menteri pertama Republik Singapura.
Dikutip dari yoursingapore.com.
Nah Inspirator, ternyata Singapura memiliki banyak kesamaan dengan Indonesia lho, jadi tetap optimis, kalau mereka bisa menjadi negara maju, mengapa kita tidak?
Keep Breathing Keep Inspiring!
Penulis : Timothy Wiradanny
Editor : Nindya Kharisma Cahyaningtyas
Salah satu profesi yang disetujui di ASEAN Community untuk diperbolehkan transfer antar negara adalah profesi di bidang teknik. Ada kabar gembira, karena mahasiswa dari UGM berhasil menjadi juara pada lomba Indonesia Chemical Engineering Challenge (IChEC) yang diselenggarakan Institut Teknologi Bandung, 17-19 Maret lalu.
Lomba yang diikuti oleh Mahasiswa teknik kimia se-regional ASEAN ini diikuti oleh mahasiswa dari Malaysia, Thailand, dan juga Filipina. Ada 4 kategori yang diperlombakan dan Mahasiswa UGM berhasil menyabet juara 1 pada kategori Plant Design dan juara 2 pada problem solving. Sedangkan tuan rumah, ITB harus puas di posisi 2 padakategori Plant Design kemudian disusul Universitas Parahyangan diposisi ke-3. Untuk kategori Problem Solving juara 1 di raih oleh tuan rumah ITB dan juara tiga di raih oleh Chulalongkorn University dari Thailand.
Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), merancang pabrik ramah lingkungan. Muhamad Hartono, Adimas Prasetyaaji, dan Ghazy Ammar Nafis menawarkan ide rancangan pabrik MEGATRON Project, Mono Ethylene Glycol/MEG Plant for Asean Textile Industry from Coal Based Syngas.
Hartono dan teman-temannya merancang pabrik yang memaksimalkan pemanfaatan batubara lignit di Indonesia menjadi bahan kimia yang memiliki nilai lebih tinggi, yaitu Monoethylene Glycol (MEG). Ketersediaan batu bara jenis tersebut sendiri melimpah di Sumatera Selatan. Namun hingga kini masih hanya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembangkit listrik. Padahal, kata Hartono, MEG merupakan bahan baku pembuatan poliester dengan pangsa pasar yang baik di Indonesia.
“Sedangkan poliester bisa menjadi bahan yang penting bagi industri tekstil, dan industri ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 10-70 persen dari total tenaga kerja di sektor industri,” ungkap Hartono seperti dikutip dari situs resmi UGM, Kamis (24/3/2016).
Di sisi lain, Hartono memprediksikan, industri tekstil berbasis poliester akan terus berkembang mengingat penggunaan katun mulai tergantikan bahan sintetis tersebut. Pasalnya, poliester lebih tahan lama, tahan terhadap bakteri, dan juga ringan.
“Rancang pabrik kami fokus pada keunggulan performa proses sintesis, perancangan proses keamanan yang komprehensif, serta upaya minimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan ketika pabrik dibangun,” imbuhnya.
Semoga hal ini bisa menjadi bukti dan inspirasi bahwa Mahasiswa Indonesia bisa bersaing di era ASEAN Community dan bisa menghasilkan karya yang diterima masyarakat global. Setuju?
McKinsey&Company membuat sebuah video mengenai 7 hal yang harus kita ketahui mengenai ASEAN. Semoga hal ini dapat lebih membantu kita dalam memahami dan mengenal ASEAN lebih dalam lagi.
Dalam sebuah seminar, Sir Ken Robinson menyampaikan bahwa pengetahuan bukanlah sesuatu yang telah kita ketahui, tetapi sesuatu yang belum pernah kita tahu. Pengetahuan akan muncul ketika kita telah mencoba masuk ke dalam satu dunia yang baru. Di dunia pendidikan, tidak banyak terjadi perubahan yang signifikan. Satu-satunya perubahan besar yang ada di dunia pendidikan sejak 500 tahun terakhir adalah eksistensi buku pelajaran.
Hidup di zaman yang sebagian besar aspek dikuasai oleh teknologi membuat Sir Ken Robinson menyadari bahwa dunia pendidikan harus berevolusi. Ia menyadari bahwa generasi millenial (generasi muda yang lahir dari era 1980-an hingga 2000-an dengan rentang usia 15-34 tahun -red.) sangat identik dengan gadget. Ia melihat bahwa saat ini sudah tidak banyak anak muda yang menggunakan jam tangan. Saat ia bertanya kepada anak perempuannya yang berusia 20 tahun mengapa ia tidak mengenakan jam tangan, sang anak menjawab “jam tangan hanya memiliki satu fungsi, untuk apa membawa ke mana-mana benda yang tidak multifungsi? Handphone memiliki banyak fungsi, saya bisa lihat jam dari handphone“. Dari sini ia menyadari bahwa teknologi dan pendidikan harus bekerjasma.
Pendidikan menjadi fondasi penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan juga menjadi salah satu fokus para pemimpin dunia yang menandatangani Global Goals. Kualitas Pendidikan (Quality education) berada di urutan ke-4 dari 17 tujuan yang disepakati oleh lebih dari 190 negara di dunia.
Sustainable Development Goals | http://www.wri.org/
MOOC (Massive Open Online Course) adalah sebuah revolusi di bidang pendidikan. MOOC adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di luar kelas dan dengan jumlah peserta belajar yang tidak terbatas. Sistem belajar ini juga bekerjasama dengan beberapa universitas di dunia. Peserta belajar akan mendapatkan materi ajar berupa video dan jurnal.
edX adalah salah satu contoh MOOC yang banyak diakses oleh mahasiswa dan berbagai kalangan dari seluruh dunia. Diusung oleh dua universitas ternama dunia, Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Harvard University, edX menyediakan lebih dari 650 pelajaran dari berbagai perguruan tinggi dunia, seperti MIT, Harvard, Georgetown University, Columbia Universty, Kyoto University, Sorbonne University, McGill University dan masih banyak lagi.
Anant Agarwal | www.ted.com
Menurut Anant Agarwal, CEO edX, generasi millenial tidak pernah lepas dari teknologi digital. Anant menyadari hal tersebut pada saat ia berinteraksi dengan anak perempuannya. Ketika memasuki usia remaja, anaknya lebih banyak menghabiskan waku di depan laptop dan terhubung dengan internet. Teknologi digital telah membuat Anant semakin jarang berkomunikasi dengan sang anak.
Putrinya tidak pernah menanggapi ketika Anant mengajaknya berbincang-bincang. Suatu hari Anant mengirim pesan singkat kepada anaknya dan langsung mendapatkan respon yang cepat. Sejak saat itu ia selalu mengirim pesan melalui smartphone untuk berkomunikasi dengan putrinya. Ia menyadari bahwa perkembangan zaman membuat kita harus menyesuaikan diri dengan generasi millenial. MOOC merupakan sebuah terobosan yang memadukan teknologi digital dengan pendidikan.
Menurut Anant, forum diskusi yang disediakan oleh MOOC juga membuat adanya interaksi di antara peserta belajar. Mereka dapat saling mengajari satu sama lain dan memecahkan masalah dan menemukan jawaban dari pertanyaan secara bersama-sama. Learning by teaching adalah salah satu metode terbaik untuk memahami sesuatu yang kita pelajari.
IndonesiaX | www.youtube.com
Di Indonesia, akademisi seperti Rhenald Kasali mulai memperkenalkan MOOC kepada para mahasiswa. Mengambil konsep yang sama dengan edX, IndonesiaX juga menyediakan kursus (course) yang dapat diambil oleh siapapun yang mendaftarkan diri mereka di situs tersebut. Meskipun jumlah kursus yang ditawarkan masih sedikit, IndonesiaX dapat membantu para mahasiswa untuk mengenal pelajaran lain yang tidak mereka dapatkan di kampus. Sebagai generasi yang senantiasa terhubung dengan internet, akan lebih baik bila generasi milenial memanfaatkan waktu-waktu senggang mereka dengan hal-hal yang lebih bermanfaat. Sering kali mahasiswa menghabiskan banyak waktu di kafe untuk mendapatkan koneksi internet. Kesempatan seperti ini dapat dimanfaatkan untuk belajar online.
Rhenald Kasali | kompas.com
Generasi millenial adalah generasi yang lahir mulai dari tahun 1981-1997. Generasi Millenial dianggap sebagai yang tidak pernah puas dengan pencapaiannya dan selalu berusaha untuk mengembangkan diri. Selalu dibandingkan dengan generasi sebelumnya menjadi pemicu generasi millenial untuk memberikan pembuktian bahwa mereka adalah generasi yang lebih baik.
Masyarakat Ekonomi ASEAN | www.straitstimes.com
Sejak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Indonesia akhir tahun 2015 kemarin, generasi millenial Indonesia akan bersaing ketat dengan generasi millenial dari negara-negara ASEAN lainnya. MOOC dapat menjadi salah satu cara bagi generasi millenial Indonesia untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya dan mengembangkan potensi diri. Hanya dengan koneksi internet, kita dapat mengikuti berbagai kelas dari berbagai universitas di dunia. Ilmu yang kita dapatkan dari MOOC dapat memperkaya diri baik secara akademis maupun soft skill. MOOC menjadi amunisi bagi kita agar dapat bersaing secara global.
Tidak hanya mereka yang masih berstatus mahasiswa, siapapun dapat belajar dengan MOOC. Meskipun berasal dari latar belakang ilmu yang berbeda, semua orang dapat masuk dan belajar semua cakupan bidang ilmu. Saat ini kebanyakan MOOC diajarkan dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Oleh karena itu, mulai saat ini kita harus meningkatkan kemampuan bahasa asing khususnya bahasa Inggris. Jangan lupa inspirator, bahasa Inggris adalah salah satu bahasa yang wajib kita kuasai untuk mampu bersaing di MEA!