Tips MEA

Sumber: http://www.jjn.cz/

Berani “speak up”

Oleh: Muhammad Latief

Scott Thornbury, ahli bahasa yang diakui secara internasional di bidang English Language Teaching (ELT), mengatakan begitu pentingnya mempelajari speaking dalam kehidupan sehari-hari. Dia menyarankan, mau tak mau, orang harus belajar dan menguasai speaking itu. Salah satu caranya, ya bicara! Speak up!

Thornbury berujar; “Speaking is so much a part of daily life that we take it for granted. The average person produces tens of thousands of words a day, although some people – like auctioneers and politicians – may produce even more than that. So natural and integral is speaking that we forget how we once struggled to achieve this ability – until, that is, we have to learn how to do it all over again in a foreign language”.

Ya, puluhan ribu kata sehari bisa keluar dari mulut orang tanpa bisa ditawar-tawar. Dan, dalam kaitannya dengan English speaking, kita lupa bahwa kita perlu berjuang untuk itu, yaitu mencapai kemampuan berbicara atau speaking secara natural. Kita harus belajar lagi cara melakukannya.

Sejauh ini, English day cuma salah satu cara paling simpel agar Anda mau dan berani speaking. Speak up! Itulah intinya. Anda berani bicara, dan benar isinya.

Dus, tak perlu membayangkan susahnya persaingan kerja dan ketatnya kompetisi bisnis pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dinilai bakal mengimpor banyak tenaga kerja asing berbahasa Inggris. Tak perlu berpikir sejauh itu!

Suka atau tidak suka, bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Itu yang harus dihadapi. Bahasa ini hadir di semua sisi kehidupan, mulai pendidikan, bisnis, teknologi, dan lain-lainnya.

Pada akhirnya, speaking sendiri merupakan soal kebiasaan. Mereka yang menimba ilmu di perguruan-perguruan tinggi kelas internasional di luar negeri, terutama berkat beasiswa, adalah orang-orang paling beruntung. Mereka, yang karena “keadaan” dan tuntutan hidup, harus berbahasa Inggris setiap hari.

Yang tidak bisa, jadi lancar berbincang. Yang sudah lancar, bahkan makin fasih berbicara, bak air yang keluar kencang dari keran. Semangatnya cuma satu, speak up! Perkara benar atau salah, itu belakangan.

Maka, satu-satunya cara adalah menciptakan kebiasaan itu menjadi natural, yaitu lewat English day. Konsep berbicara dalam bahasa Inggris sehari, meski hanya sekali dalam seminggu, bukanlah pekerjaan sia-sia. Ibarat prinsip menabung, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit.

Setidaknya, komitmen keras merancang English day dalam sebuah komunitas bisa membuat satu perubahan kecil ketimbang tidak sama sekali. Yang tadinya tidak berani ngoceh, ke depan akan lantang bicara. Yang tadinya tegang dan bingung, sekarang lebih santai mengeluarkan kata-kata.

Memang, sebagai suatu proses belajar, English day bukan tempat bagi orang-orang yang sudah pintar atau fasih berbincang dalam bahasa Inggris. Ini tempat untuk mereka yang pernah punya dasar berbahasa Inggris, tapi tak pernah mau atau lebih tepatnya belajar berani mengungkapkannya dalam kata-kata.

Ya, apa pun bentuknya, yang namanya belajar merupakan proses usaha yang melibatkan aktivitas mental dalam diri kita, manusia, sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungan di sekitarnya. Tujuannya untuk memperoleh sebuah perubahan berbentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, keterampilan, serta nilai-nilai baru.

Jadi, belajar berani speak up sajalah dulu, urusan belakangan! Berani membuktikan?

Keep Breathing, Keep Inspiring!

Sumber: Kompas.com

Editor   : Dylan Aprialdo Rachman

Inspirator Freak

Twitter: @InspiratorFreak

Facebook : facebook.com/InspiratorFreak

LINE : @inspiratorfreak (menggunakan @)

 

Sudah masuk bulan keempat sejak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Memang, saat ini kita masih belum terlalu melihat perubahan yang signifikan dengan adanya MEA, namun jangan lupa Inspirator, di tahun-tahun mendatang persaingan akan semakin ketat. Nah, apa saja yang sudah Inspirator lakukan untuk mempersiapkan diri agar mampu bersaing dalam MEA?

Membangun relasi adalah salah satu hal yang penting, khususnya bagi anak muda Indonesia agar dapat bersaing dengan anak muda ASEAN lain atau bahkan dalam skala dunia. Manfaat dari membangun relasi sebanyak mungkin dengan anak-anak muda dari seluruh dunia telah dirasakan oleh Muhammad Sholachul Fazry, penerima beasiswa dari Harvard University untuk program The Harvard Project for Asian and International Relations (HPAIR). Kali ini Inspirator Freak akan membahas apa itu HPAIR dan apa manfaatnya untuk anak muda Indonesia.

HPAIR adalah salah satu organisasi tertua yang dikelola oleh undergraduate student (mahasiswa S1) di Harvard University. Sejak tahun 1991, HPAIR didirikan agar anak muda dari seluruh dunia yang memiliki karakter pemimpin dan memiliki passion di bidang yang mereka geluti dapat saling membangun relasi. HPAIR fokus menyelenggarakan kegiatan di negara-negara Asia, bahkan Jakarta pernah menjadi tuan rumah diselenggarakannya kegiatan konferensi internasional ini.

Meski awalnya merasa takut untuk mendaftar karena proses seleksi yang begitu ketat, serta harus bersaing dengan anak-anak muda dari berbagai perguruan tinggi dunia, Fazry akhirnya mencoba mengikuti seleksi HPAIR yang diselenggarakan di Tokyo pada tahun 2014. Namun, meskipun lolos seleksi, mahasiswa jurusan Ilmu Politik Universitas Indonesia ini memutuskan untuk tidak berangkat karena kurangnya pendanaan.

Orang tua saya selalu mengajarkan apabila saya ingin keluar negeri, saya harus berusaha sendiri. Beberapa kali saya lolos seleksi pertukaran pelajar, summer course ataupun konferensi internasional, namun saya terpaksa tidak berangkat karena kendala biaya yang begitu besar, hingga saya akhirnya dijuluki acceptance letter collector oleh teman-teman. Berbagai LoA (Letter of Acceptance) pernah saya terima, mulai dari Sciences Po, King’s College London, hingga Oxford University, namun sering kali dana sponsor tidak mampu mencukupi biaya ke sana.” ungkap pria asal Cirebon ini.

Meskipun impiannya di tahun 2014 lalu sempat tertunda, Fazry tetap berusaha dan tidak patah semangat. Di tahun 2015, ia kembali memberanikan diri untuk mengikuti seleksi HPAIR yang untuk pertama kalinya membuka program beasiswa. Beasiswa yang diberikan langsung oleh Harvard University menjadi kesempatan bagi Fazry untuk kembali menjadi wakil Indonesia dalam konferensi internasional tersebut. Setelah mengikuti proses seleksi yang cukup panjang, mulai dari esai aplikasi, esai beasiswa, hingga wawancara dengan pihak Harvard, Fazry akhirnya berhasil lolos dalam panel Security and Diplomacy dan menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang merima full scholarship (beasiswa penuh) dari Harvard University.

Ada 200 orang delegasi dunia yang mengikuti HPAIR 2016 di Harvard, 130 dari mereka mendaftar program beasiswa dan Harvard hanya menerima 7 orang, 5 partial scholarship dan 2 full scholarship, saya sangat bersyukur bisa menjadi salah satu penerima beasiswa tersebut”.

Bagi Fazry, behasil menginjakkan kaki selama 9 hari di Amerika Serikat tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun adalah pengalaman yang enriching, bahkan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

“Satu hal yang sangat patut dicontoh oleh orang Indonesia dari kehidupan di Boston, yaitu membukakan pintu di tempat umum untuk orang lain, di sana itu sudah seperti budaya. Kebanyakan karakter orang Indonesia masih hanya peduli dengan diri sendiri, kalau buka pintu gak liat lagi di belakang ada orang yang juga mau keluar masuk atau gak. Buka pintu ya hanya untuk kepentingan sendiri”.

Selama 5 hari Fazry mengikuti kegiatan Panel, Conference dan Case Studies di Harvard untuk membahas isu-isu yang benar-benar terjadi dan menjadi masalah di Asia, seperti konflik Laut Tiongkok. Salah satu pengalaman unik yang dirasakan Fazry selama di Harvard adalah pada saat ia mengikuti kuliah umum yang diberikan oleh salah satu pemimpin militer negara Timur Tengah. Beliau memberikan kuliah melalui Skype, di atas helikopter dalam perjalanannya menuju wilayah perang.

Fazry yang saat ini tengah sibuk dengan seleksi sebagai Teaching Assistant di Amerika Serikat dan juga menggarap proyek yang diselenggarakan oleh The Ivy Council (organisasi yang membawahi universitas-universitas Ivy League), berpesan kepada anak muda Indonesia untuk mejadi anak muda yang keren, yaitu anak muda yang berprinsip, percaya diri, teguh memegang nilai-nilai kehidupan yang kita yakini, dan yang paling penting adalah bangga menjadi orang Indonesia. “saya sempat berbincang dengan teman-teman dari Austria dan Los Angeles, mereka pernah ke Indonesia dan dengan bangga pamer kalung yang dia beli di Indonesia”. Indonesia adalah negara besar yang netral dan powerfull di ASEAN bahkan punya peranan penting di dunia.

Anak muda Indonesia jangan punya mental kerdil dan takut bersaing dengan orang luar negeri. Berusahalah untuk selalu menjadi pemimpin dan menempatkan diri kita di level tertinggi. Mengikuti kegiatan berskala internasional sangat membantu kita untuk dapat membangun wawasan dan jaringan, membuka perspektif, serta memperkenalkan Indonesia ke negara-negara lain. Kita akan mengenal orang-orang yang sangat potensial, orang-orang yang menjadi bibit-bibit pemimpin di negaranya. Selama di Harvard, Fazry mengaku bahwa masih banyak orang-orang dari negara lain yang mengenal Indonesia karena masalah kemacetan. Beberapa delegasi negara lain bahkan tidak mengetahui bendera Indonesia, bahkan kebanyakan hanya mengenal Bali saja.

Fazry optimis Indonesia akan mampu bersaing di MEA. Menurut Fazry, pendidikan adalah salah satu kunci penting untuk membangun Indonesia. Anak muda harus memanfaatkan beasiswa. Apalagi saat ini Pemerintah Indonesia menyediakan beasiswa penuh seperti LPDP untuk studi ke luar negeri. Fazry menyampaikan bahwa itu adalah salah satu nilai plus yang dimiliki Indonesia.

Keep Breathing Keep Inspiring!

Penulis : Lulu Fakhriyah

Editor   : Kintan Lestari

 

Inspirator Freak

Twitter: @InspiratorFreak

Facebook : facebook.com/InspiratorFreak

LINE : @inspiratorfreak (menggunakan @)

learn english
Belajar Bahasa Inggris juga bisa dengan cara yang asik, kok! | Source : gumtree.com

Halo Inspirator! Bahasa Inggris terkadang jadi momok buat banyak orang, termasuk generasi muda. Banyak dari kita pun yang merasa belajar Bahasa Inggris itu sulit. Padahal, kunci dari belajar bahasa Inggris yang efektif salah satunya ada pada cara kita belajar. Apabila sudah enjoy dengan cara belajar kita, maka akan lebih mudah pula bagi kita untuk dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris kita. Berikut beberapa cara yang asik buat belajar bahasa Inggris.

 

  1. Membaca Novel Berbahasa Inggris
    Membaca novel bisa jadi sarana untuk meningkatkan kemampuan belajar bahasa Inggris kita | Source: www.cwl.nsw.gov.au
    Membaca novel bisa jadi sarana untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kita |
    Source: www.cwl.nsw.gov.au

    Novel, salah satu karya yang kaya akan perbendaharaan kata dan idiom. Baca Novel, selain bisa membawa kita ke alam imajinasi, juga bisa membantu kita menambah perbendaharaan kata  lho. Semakin beragam genre novel yang kita baca, semakin banyak pula perbendaharaan kata dan idiom yang kita pelajari. Struktur kalimat yang baik dan mudah dipahami juga bisa kita pelajari.

  2. Update social media dengan bahasa Inggris
    Social media kita bisa lebih keren loh jika update dengan bahasa Inggris! | Source: geoffreymoffett.com
    Social media kita bisa lebih keren loh jika update dengan bahasa Inggris! |
    Source: geoffreymoffett.com

    “Duh, galau nih chat ga dibales-bales sama doi”. Biasanya kita sering pakai social media untuk berkeluh kesah, curhat, dan segala macam update-an yang mungkin gak semua orang yang baca menyukainya.  Mendingan, Inspirator coba untuk buat update-an dengan kalimat berbahasa Inggris. Dengan demikian, Inspirator bisa melatih kepercayaan diri untuk berbahasa Inggris. Update-an berbahasa Inggris dibaca banyak netizen, siapa takut? :)

  3. Main video game 
    Suka main video game? dialog-dialognya dapat membantu kita belajar bahasa Inggris, lho | Source: kotaku.com.au
    Suka main video game? dialog-dialognya dapat membantu kita belajar bahasa Inggris, lho |
    Source: kotaku.com.au

    Bermain video game, siapa sih yang gak suka? Terutama buat yang cowok, pasti game-game dengan berbagai macam genre beserta konsol tentu nggak asing dimainkan. Melalui video game kita juga bisa loh untuk tingkatkan skill berbahasa Inggris. Genre yang direkomendasikan adalah role-playing game dan real-time strategy. Genre-genre tersebut memuat banyak dialog yang dapat membantu Inspirator belajar bahasa Inggris. Game bergenre sport seperti FIFA dan PES juga dapat berguna. Commentary dalam bahasa Inggris dapat melatih listening skills Inspirator.

  4. Tonton Film Berbahasa Inggris, tanpa subtitle ya!
    Menonton film tanpa subtitle bisa jadi sarana asik belajar bahasa Inggris | Source: forbes.com
    Menonton film tanpa subtitle bisa jadi sarana asik belajar bahasa Inggris |
    Source: forbes.com

    Kalau ini jelas jadi kegiatan favorit Inspirators, ya. Menyempatkan diri menonton film bisa jadi pilihan untuk menghilangkan penat, baik itu di bioskop ataupun menonton sendiri di televisi/laptop. Film berbahasa Inggris yang ditonton biasanya dengan subtitle bahasa Indonesia, Inspirator coba untuk menonton tanpa subtitle :) Jika dirasakan sulit, boleh diganti dengan subtitle yang berbahasa Inggris. Jadi, kita bisa sekaligus belajar dari pelafalan kata-kata dan kalimat berbahasa Inggris tokoh-tokoh di film tersebut.

  5. Manfaatkan gadget-mu
    Memasang aplikasi kamus, kuis di gadget bisa membantu Inspirator belajar bahasa Inggris | Source: howtogeek.com
    Memasang aplikasi kamus, kuis di gadget bisa membantu Inspirator belajar bahasa Inggris |
    Source: howtogeek.com

    Hampir bisa dipastikan Inspirator nggak bisa lepas dari gadget tiap harinya. Entah itu untuk chat, main social media ataupun browsing jadi kegiatan lumrah harian. Melalui gadget kita juga bisa manfaatkan untuk belajar bahasa Inggris. Pasang aplikasi kamus, kuis, ataupun aplikasi latihan TOEFL. Sekarang sudah banyak tersedia di application store sesuai dengan sistem operasi dan gadget Inspirator. Lumayan, sewaktu dalam perjalanan kereta ataupun penat menunggu Inspirator dapat belajar bahasa Inggris dengan mudah di gadget Inspirator.

  6. Rajin baca berita/artikel dari situs berbahasa Inggris
    Membaca berita berbahasa Inggris secara rutin, tambah wawasan dan tingkatkan kemampuan reading Inspirator | Source: asiasociety.org
    Membaca berita berbahasa Inggris secara rutin, tambah wawasan dan tingkatkan kemampuan reading Inspirator |
    Source: asiasociety.org

    Dengan semakin terkoneksinya kita dengan internet, berbagai kesempatan semakin terbuka. Sangat mudah kita menemukan artikel atau berita berbahasa Inggris, dengan berbagai macam topik. Berita atau artikel politik, kesehatan, hingga olahraga dapat mudah kita temui online. Inspirator bisa belajar bahasa Inggris dengan rutin membaca berita atau artikel berbahasa Inggris. Selain menambah wawasan, sense Inspirator akan tulisan berbahasa Inggris bisa semakin terlatih.

  7. Praktekkan dalam percakapan
    Dengan sahabat Inspirator, praktikkan ngobrol dengan bahasa Inggris. Cari topik yang seru ya! | Source: irishpost.co.uk
    Dengan sahabat Inspirator, praktikkan ngobrol dengan bahasa Inggris. Cari topik yang seru ya! |
    Source: irishpost.co.uk

    Setelah belajar dari berbagai media, alangkah baiknya jika kita turut mempraktekkan bahasa Inggris kita dalam percakapan. Jangan ragu untuk melatih conversation skill kita, ajak teman dekat yang sudah lancar berbahasa Inggris. Supaya nggak bosen, bicarakan tentang topik yang Inspirator suka. Semisal, conversation tentang film-film yang baru rilis, skor pertandingan sepakbola terbaru, ataupun topik-topik menarik lain yang fun dibahas.

Nah, demikian Inspirator 7 tips asik belajar bahasa Inggris. Jika rutin dipraktikkan akan terasa hasilnya kok. Yuk, semangat dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris kita. Sehingga, era Masyarakat Ekonomi ASEAN pun dengan gagah berani dapat kita hadapi :)

Sejatinya, era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) jangan disikapi pesimis. Sebaliknya, mesti dilihat sebagai potensi pasar yang potensial. Terutama bagi pertumbuhan dan perkembangan startup dan bisnis lokal di Indonesia.  Ditambah lagi dengan semakin tingginya populasi usia produktif di Indonesia yang tak berbanding lurus dengan ketersediaan jumlah lapangan pekerjaan, mendorong orang Indonesia berlomba-lomba menciptakan terobosan untuk meningkatkan daya saing demi memajukan perekonomian. Maka dari itu peran wirausaha muda sangat diperlukan dalam hal ini.

Namun, bukan sesuatu yang bisa dipungkiri lagi bahwa membuat dan mengembangkan sebuah bisnis apalagi yang memiliki social impact bukanlah hal yang mudah, ada kriteria tertentu sebagai penyokong keberhasilannya.

Menurut Alfi Irfan, Founder dan CEO AgriSocio, bisnis itu harus memberikan value berupa perhatian kepada konsumen.

http://www.sif.org.sg/
Sumber: http://www.sif.org.sg/

“Kalau kita lihat banyak orang dengan track record bisnis yang baik, rata-rata dari mereka memiliki bisnis yang melayani orang lain jadi, social impactnya tinggi sehingga secara enggak langsung kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kalau kita ingin memiliki bisnis yang besar maka, hal yang berkaitan dengan pelayanan dan social impact itu penting sekali untuk diperhatikan”.

“Tapi sebenarnya, yang lebih berharga dari pada itu adalah social capital, kalau kita berbicara tentang social capital bertujuan untuk apa, ialah supaya efek domino atau efek bola saljunya sangat besar, seiring berjalannya waktu bisnis kita akan semakin besar dengan adanya perhatian-perhatian yang kita berikan terhadap sosial” tambah Alfi.

So, pertanyaannya bagaimana cara memulai bisnis baru dari nol? Mudah sekali.

  1. Riset Pasar

Coba lihat kebutuhan-kebutuhan masyarakat, konsumen diluar sana sedang membutuhkan  apa. Konsumen sekarang enggak mau ribet, kita bisa buat hal-hal yang bersifat gak ngeribetin konsumen-konsumen tersebut, dalam artian kita berbicara tentang lokasi, teknologi dan efisiensi.

  1. Percantik Manufaktur dari Produk

Packaging dan daya tahan produk harus diperhatikan. Karena, kalau packaging dan kemasan produk yang digunakan cukup unik dan menarik, tentunya konsumen akan merasa senang.

  1. Pertahankan Capital atau Modal

Modal yang paling penting dari sebuah bisnis adalah sumber daya manusia. Sehingga kalau kita mau memulai bisnis, coba temukan tim yang serasi. Maksudnya, tim tersebut harus memiliki komitmen yang kuat, karakter yang sesuai dengan organisasi dan memiliki kompetensi sesuai. Kalau kita sudah menemukan SDM, modal berupa uang itu bisa dicari dengan mudahnya sekarang ini,  karena banyak sekali channel-channel yang mendukung kita untuk fundraising mulai dari investor, perlombaan atau crowdfunding.

Selamat memulai bisnis, Inspirator!

Keep Breathing, Keep Inspiring!

Penulis : Rianda Rizky Permata Esmirhan

Editor   : Nindya Kharisma Cahyaningtyas

Inspirator Freak

Twitter: @InspiratorFreak

Facebook : facebook.com/InspiratorFreak

Instagram : @inspiratorfreak

web : www.inspiratorfreak.com

LINE : @inspiratorfreak (menggunakan @)

Tantangan besar menanti pemuda Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dengan dibukanya pasar bebas di kawasan Asia Tenggara, segala kegiatan ekonomi seperti ekspor dan impor barang, investasi, jasa, modal, dan tenaga kerja harus siap bersaing. Sebagai generasi penerus bangsa, para pemuda harus mempersiapkan bekal agar dapat bersaing di masa depan, khususnya di bidang jasa dan tenaga kerja.

Ada beberapa hal yang bisa dipersiapkan mahasiswa dalam menghadapi MEA. Kita sudah merangkumnya nih khusus buat kalian, di antaranya:

1. Cari Informasi

Sumber : https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi9gNm-4vDKAhWEE5QKHdm5DQ4QjB0IBg&url=http%3A%2F%2Fwww.aecuk.biz%2F&bvm=bv.113943164,d.dGo&psig=AFQjCNEYej-Qs1_mC920UIawbN3KugbcmQ&ust=1455316421580868
Sumber : https://www.google.co.id/anneahira.com

Ada pepatah yang mengatakan untuk berperang kita harus mengenal medan perang, musuh, dan taktik. Begitu pun bersaing dalam MEA. Cari informasi sebanyak mungkin tentang MEA, negara anggota MEA, dan segala hal yang berkaitan dengan MEA. Selalu perbarui informasi dan pantau perkembangannya.

2. Menguasai Bahasa Asing

Sumber: https://www.google.co.id/Bali.tribunnews.com
Sumber: Bali.tribunnews.com

Untuk menghadapi pesaing yang gak cuma datang dari dalam negeri, wajib banget menguasai bahasa asing minimal Bahasa Inggris. Kenapa? Tentu saja karena Bahasa Inggris menjadi bahasa kedua di beberapa negara ASEAN. Bahasa Inggris akan mempermudah kita berinteraksi. Lebih baik lagi jika menguasai bahasa resmi di beberapa Negara ASEAN seperti bahasa Thai, Melayu, dan Burma.

3. Networking

Sumber : https://www.google.co.id/anneahira.com
Sumber : https://www.google.co.id/anneahira.com

Memiliki banyak teman bisa memperluas jaringan. Dimulai dari lingkungan rumah maupun kampus, seperti aktif berorganisasi atau ikut kegiatan pemuda di lingkungan rumah. Manfaatkan juga keberadaan media sosial untuk menambah teman dan jaringan dari Asia Tenggara sehingga bisa memperkaya pengetahuan kita tentang MEA dan menemukan peluang karir di masa depan.

4. Upgrade Skill

Sumber: https://www.google.co.id/dakwatuna.com
Sumber: https://www.google.co.id/dakwatuna.com

Meningkatkan kemampuan diri seperti ikut kursus, pelatihan, dan seminar. Jangan membatasi diri untuk belajar hal-hal baru dan selalu berpikir maju. Asah kreativitas dan kemampuan dengan mengikuti beberapa kompetisi untuk melihat seberapa jauh skill kamu berkembang.

5. Public Speaking

Sumber : https://www.google.co.id/hulupemikiran.com
Sumber : https://www.google.co.id/hulupemikiran.com

Kemampuan berbicara di depan umum penting juga dikuasai karena menjadi salah satu penunjang dalam bersaing di era global ini. Selain melatih kepercayaan diri, public speaking akan meningkatkan keterampilan dalam berbicara dan berpikir kritis.

6. Profesionalisme

Sumber : https://www.google.co.id/anneahira
Sumber : https://www.google.co.id/anneahira

Ambil sertifikasi profesi dari lembaga sertifikasi. Sertifikasi profesi dapat digunakan untuk mengukur standar kompetensi profesionalisme. Selain itu dapat pula dijadikan upaya menaikkan daya saing pekerja lokal yang berkualitas dengan pekerja asing. Profesionalisme di sini dapat diartikan tekun, kerja keras, dan fokus.

7. Good Attitude

Sumber : https://www.google.co.id/strategidanbisnis.com
Sumber : https://www.google.co.id/strategidanbisnis.com

Jika semua poin-poin di atas sudah kalian miliki, jangan lupa attitude yang baik.  Dengan adanya attitude yang baik, orang-orang yang bekerja sama dengan kita akan respect dan menghargai semua kemampuan kita. Apalagi bangsa Indonesia dikenal dengan keramahtamahannya yang bisa menjadi nilai tambah dalam bersaing.

Itu dia Inspirator, 7 tips yang bisa jadi bekal kalian untuk menghadapi MEA. Akademis memang perlu ditingkatkan, tapi softskill juga harus dipersiapkan. Sebagai mahasiswa kita juga harus mengenalkan MEA kepada orang sekitar. Jangan takut, tetap kepo, dan terus upgrade kemampuan diri agar menjadi pemuda berkualitas di masa depan.

Keep Breathing, Keep Inspiring!

Penulis : Ifa Ikah

Editor   : Siti Ayu Handayani

Inspirator Freak

Twitter: @InspiratorFreak

Facebook: facebook.com/InspiratorFreak

LINE : @inspiratorfreak (menggunakan @