Dalam buku setebal 262 halaman ini, kamu akan menemui 30 cerita berisi pengalaman dari 30 pengajar muda yang tergabung dalam Gerakan UI Mengajar Angkatan 2 (GUIM Angkatan 2). Masing-masing pengajar muda ini membagi kisah pengabdian mereka mengajar di sekolah-sekolah dasar yang tersebar di desa-desa pelosok di Kecamatan Sobang, Pandeglang, Banten, dan berlangsung pada bulan Januari dan Februari 2013. Disini kamu bisa menemukan suka duka atau unek-unek yang dialami oleh 30 pengajar terpilih dari Universitas Indonesia selama 23 hari mengabdi di sana.
Dari buku ini, ada beberapa hal inspiratif yang bisa kamu ambil.
- Bersyukur atas semua yang sudah kamu punya.
Banyak pengajar muda yang mengikuti GUIM 2 berbagi cerita bahwa disana sering terjadi pemadaman listrik, dan hal itu berlangsung tiap hari. Nah, kita aja kalo udah mati listrik di rumah beberapa jam udah ngomel-ngomel, bayangkan jika kamu tinggal disana dan setiap hari harus terjadi pemadaman listrik. Anak-anak disana sudah terbiasa lho cuma pake penerangan seadanya tiap malam supaya mereka tetap bisa mengerjakan PR. They can survive it! Dan mati listrik itu baru satu dari banyak keterbatasan yang dialami oleh warga disana lho, Inspirator.
- Jangan menyerah bila menemui rintangan.
Dalam buku ini, kamu bisa melihat bagaimana anak-anak SD disana harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan akses jalanan yang sulit untuk sampai ke sekolahnya. Semangat mereka bisa merontokkan kelelahan mereka berjalan kaki jauh-jauh demi menuntut ilmu. Jangan mau kalah sama mereka, Inspirator! ![]()
- Mengabdi dengan tulus ikhlas.
Sudahkah kamu mengabdi pada negara ini? Indonesia butuh orang-orang seperti kita, generasi muda, yang mau meluangkan waktu dan tenaganya, untuk berbagi ilmu kepada mereka yang tergolong masih minim fasilitas dalam mengenyam pendidikan, khususnya pendidikan dasar. Melalui buku ini, siapa tahu kamu bisa tergerak hatinya untuk menjadi pengajar muda juga. ![]()
FYI, buku ini diterbitkan sendiri oleh Gerakan UI Mengajar lho! Hasil dari penjualan buku ini bakal disumbangin buat pembangunan pendidikan di Indonesia. So, buat kamu yang peduli sama pendidikan di Indonesia, bisa menyisihkan uangmu untuk membeli buku ini (ada contact person yang bisa dihubungi, tertera pada gambar atas) dan bersiaplah terinspirasi dengan kisah-kisah 30 pengajar muda ini.
Komentar pribadi dari penulis:
Ketika membaca, mungkin akan merasa terloncat-loncat karena kisah-kisah yang ditampilkan tidak secara berurutan (dari kedatangan di daerah tempat mengajar hingga pulang). Akan lebih baik jika isi buku ini lebih terstruktur dan kisah-kisah yang dibagi tiap pengajar tidak berpola sama atau seragam. Namun, banyak informasi seputar kehidupan warga pelosok Banten yang jarang diekspos oleh media massa, ditemukan dalam buku ini.
Kontributor : Anastasia Pangastuti
Keep Breathing, Keep Inspiring!







