Ada yang tampak berbeda dengan suasana taman Balai Kota Malang yang biasanya pada pagi hari yang sejuk sepi pengunjung namun kali ini ramai dengan para mahasiswa dan 95 anak TK,SD,SMP,SMA. Meskipun hari disabilitas dunia telah berlalu pada tanggal 3 Desember 2013 kemarin, tidak jadi alasan buat sekumpulan pemuda-pemudi inspiratif mahasiswa Universitas Brawijaya ini untuk mengadakan kegiatan peduli dengan anak-anak disabilitas.
Mereka adalah komunitas baru bernama Indonesia Youth Leaders Care atau biasa disingkat (IYLC), komunitas ini lahir pada tahun 2011 yang lalu namun mulai berkembang pada tahun ini. Padahal awalnya mereka cuma kumpul-kumpul bareng doang loh, Inspirator. Lama kelamaan seiring seringnya sharing, ngobrol-ngobrol satu sama lain mereka punya ide-ide inspiratif di bidang kewirausahaan dan sosial, sehingga terbentuklah namanya Komunitas Mahasiswa Peduli dan Kewirausahaan. Seiring berkembangnya komunitas ini, karena ingin lebih bersifat luas dan universal mereka berganti nama menjadi Indonesia Youth Leaders Care. Komunitas yang berada di bawah pimpinan Tri Wahyu Budi Setiawan (mahasiswa ilmu pemerintahan Universitas Brawijaya) atau biasa di sapa Mas Tri ini juga pantang dipengaruhi oleh kepentingan politis, karena mereka gak mau kegiatan yang mereka lakukan untuk kepentingan pihak tertentu dan mengesampingkan kepentingan bersama. Mereka ingin kepentingan bersama diutamakan.
Pada tahun 2013, komunitas ini kemudian sudah mulai membuka diri menjadi komunitas sosial yang bersifat umum, jadi siapa aja boleh ikutan asal ada di usia 17-26 tahun. Salah satu program kerja mereka berlangsung sukses yaitu Indonesia Entrepreneur Camp 2013 yang berlangsung pada tanggal 22-24 November kemarin di Universitas Brawijaya, Malang. Acara ini melibatkan 150 mahasiswa terpilih dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri/Swasta se-Indonesia melalui seleksi project entrepreneurship.
Tidak sampai disitu, mereka tidak terbuai dengan keberhasilan dalam acara Nasional tersebut, sehingga mereka membuat beberepa program kerja yang lain. Seperti yang dilakukan pada hari Minggu, 08 Desember 2013 pagi tadi, IYLC mengundang 95 anak dari Yayasan Peduli Tunas Bangsa yang mengalami disabilitas fisik yaitu tuna rungu dan tuna wicara untuk ikutan lomba mewarnai dan menggambar. Antusiasme yang tinggi dan keceriaan menghiasi jalannya acara ini, terlihat pada awal pembukaan pelepasan burung Merpati, adik-adik kecil hebat ini antusias banget buat ngelepas burung merpati sampe semuanya mengerubungi kakak-kakak panitia :D. Hingga acara berakhir ternyata hasil-hasil karya mereka gak kalah dengan anak-anak dengan fisik normal pada umumnya. Keren-keren malah :D.
Acara ini mendapat respon positif loh dari orang tua siswa, masyarakat dan juga dinas Sosial wilayah kota Malang. Hebatkan!. Kedepannya komunitas ini akan menjalankan program peduli Pedagang Kaki Lima di sekitar lingkungan Museum Brawijaya, proker ini untuk mengubah pola pemikiran lama para pedagang kaki lima untuk tidak menjual dagangan yang seragam dan biasa-biasa aja, dan mereka harus berinovasi menciptakan produk dagang yang lebih fresh dan beragam. Karena kebanyakan PKL disekitar museum ini satu pedagang dengan pedagang lainnya jualannya sama seperti jualan kopi hitam dan mie rebus/mie goreng.
So guys, ayo tingkatkan pedulian kita dengan sesama. Berawal dari ngobrol-ngobrol, kumpul-kumpul biasa akhirnya mereka bisa dapet ide-ide inspiratif yang mereka lakukan buat mewujudkan kepedulian mereka di masyarakat sekitar. Kamu bisa seperti mereka, ajak aja temen-temen kampus, atau temen-temen sekolah kamu buat sharing-sharing, kumpul-kumpul dan munculkan lah ide inspiratif untuk bangsa ini. dimulai dari hal yang kecil aja dulu gak usah ribet-ribet, sederhana dan bisa berdampak besar.
Indonesia Youth Leaders Care, Peduli Anak Disabilitas
Ada yang tampak berbeda dengan suasana taman Balai Kota Malang yang biasanya pada pagi hari yang sejuk sepi pengunjung namun kali ini ramai dengan para mahasiswa dan 95 anak TK,SD,SMP,SMA. Meskipun hari disabilitas dunia telah berlalu pada tanggal 3 Desember 2013 kemarin, tidak jadi alasan buat sekumpulan pemuda-pemudi inspiratif mahasiswa Universitas Brawijaya ini untuk mengadakan kegiatan peduli dengan anak-anak disabilitas.
Mereka adalah komunitas baru bernama Indonesia Youth Leaders Care atau biasa disingkat (IYLC), komunitas ini lahir pada tahun 2011 yang lalu namun mulai berkembang pada tahun ini. Padahal awalnya mereka cuma kumpul-kumpul bareng doang loh, Inspirator. Lama kelamaan seiring seringnya sharing, ngobrol-ngobrol satu sama lain mereka punya ide-ide inspiratif di bidang kewirausahaan dan sosial, sehingga terbentuklah namanya Komunitas Mahasiswa Peduli dan Kewirausahaan. Seiring berkembangnya komunitas ini, karena ingin lebih bersifat luas dan universal mereka berganti nama menjadi Indonesia Youth Leaders Care. Komunitas yang berada di bawah pimpinan Tri Wahyu Budi Setiawan (mahasiswa ilmu pemerintahan Universitas Brawijaya) atau biasa di sapa Mas Tri ini juga pantang dipengaruhi oleh kepentingan politis, karena mereka gak mau kegiatan yang mereka lakukan untuk kepentingan pihak tertentu dan mengesampingkan kepentingan bersama. Mereka ingin kepentingan bersama diutamakan.
Pada tahun 2013, komunitas ini kemudian sudah mulai membuka diri menjadi komunitas sosial yang bersifat umum, jadi siapa aja boleh ikutan asal ada di usia 17-26 tahun. Salah satu program kerja mereka berlangsung sukses yaitu Indonesia Entrepreneur Camp 2013 yang berlangsung pada tanggal 22-24 November kemarin di Universitas Brawijaya, Malang. Acara ini melibatkan 150 mahasiswa terpilih dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri/Swasta se-Indonesia melalui seleksi project entrepreneurship.
Tidak sampai disitu, mereka tidak terbuai dengan keberhasilan dalam acara Nasional tersebut, sehingga mereka membuat beberepa program kerja yang lain. Seperti yang dilakukan pada hari Minggu, 08 Desember 2013 pagi tadi, IYLC mengundang 95 anak dari Yayasan Peduli Tunas Bangsa yang mengalami disabilitas fisik yaitu tuna rungu dan tuna wicara untuk ikutan lomba mewarnai dan menggambar. Antusiasme yang tinggi dan keceriaan menghiasi jalannya acara ini, terlihat pada awal pembukaan pelepasan burung Merpati, adik-adik kecil hebat ini antusias banget buat ngelepas burung merpati sampe semuanya mengerubungi kakak-kakak panitia :D. Hingga acara berakhir ternyata hasil-hasil karya mereka gak kalah dengan anak-anak dengan fisik normal pada umumnya. Keren-keren malah :D.
Acara ini mendapat respon positif loh dari orang tua siswa, masyarakat dan juga dinas Sosial wilayah kota Malang. Hebatkan!. Kedepannya komunitas ini akan menjalankan program peduli Pedagang Kaki Lima di sekitar lingkungan Museum Brawijaya, proker ini untuk mengubah pola pemikiran lama para pedagang kaki lima untuk tidak menjual dagangan yang seragam dan biasa-biasa aja, dan mereka harus berinovasi menciptakan produk dagang yang lebih fresh dan beragam. Karena kebanyakan PKL disekitar museum ini satu pedagang dengan pedagang lainnya jualannya sama seperti jualan kopi hitam dan mie rebus/mie goreng.
So guys, ayo tingkatkan pedulian kita dengan sesama. Berawal dari ngobrol-ngobrol, kumpul-kumpul biasa akhirnya mereka bisa dapet ide-ide inspiratif yang mereka lakukan buat mewujudkan kepedulian mereka di masyarakat sekitar. Kamu bisa seperti mereka, ajak aja temen-temen kampus, atau temen-temen sekolah kamu buat sharing-sharing, kumpul-kumpul dan munculkan lah ide inspiratif untuk bangsa ini. dimulai dari hal yang kecil aja dulu gak usah ribet-ribet, sederhana dan bisa berdampak besar.
Kontributor : Dylan Aprialdo Rachman
Keep Breathing, Keep Inspiring!
@InspiratorFreak
About Dylan Aprialdo
Related posts
#DidYouKnow – 6 Orang Difabel Indonesia Penembus ...
December 3, 2013
#DidYouKnow – Fasilitas Umum Untuk Teman-teman Difabel
December 3, 2013
#VideoInspiratif – Nyanyian Keren Anak Buta Baca ...
December 3, 2013
Hidup Berdampingan Bersama Teman Disabilitas
December 3, 2013