IN(D)OVATION Talkshow “Pendidikan vs Karya”
Hai Inspirator!
Pada hari Sabtu (27/2) lalu, di Museum Nasional diadakan serangkaian acara penutupan IN(D)OVATION. Dengan mengangkat tema “Inovasi dari & untuk Indonesia”, para peserta penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) angkatan 57, atau biasa disebut Persiapan Keberangkatan Angkatan 57 (PK-57), berhasil membawa peserta yang hadir berkeliling Nusantara. Seperti apa keseruannya? Yuk kita simak!
Acara ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars LPDP. Setelah itu acara dibuka dengan kata sambutan yang disampaikan oleh pihak Museum Nasional. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ikrar oleh para PK-57, dan penjelasan mengenai arti Kaghati Kolope juga maskot dari PK-57. Lalu, peserta diajak mengenal berbagai tari tradisional khas Indonesia sebelum memulai acara utama.
Para penari setelah menampilkan tarian tradisional dari berbagai daerah
Acara ini terbuka untuk umum. Oleh karena itu, sembari menunggu acara utama dimulai para pengunjung dapat mengunjungi booth-booth yang ada di sana, beberapa diantaranya yaitu:
1) Healthy Kaghati

2) Foodizm

3) Menyapa Indonesia

4) Cerita Layangan

Peserta mulai berdatangan menjelang acara utama dari IN(D)OVATION, yaitu talkshow bertemakan “Pendidikan vs Karya”. Talkshow ini menghadirkan 3 narasumber, yaitu Haryanto T Budiman, B.Sc., M.Sc., Ph.D. (Country Director JP Morgan Indonesia), Retno Widyastuti, S.IP.,M.Si.,M.A. (Sekretaris PPI Dunia 2013-2015) dan Alfatih Timur, S.E. (CEO & Founder kitabisa.com). Talkshow ini dipandu oleh Afina Dewi Maraya, S.H., M.H. (Finalis Miss Indonesia 2011), selaku moderator.
Dari sisi pendidikan, Pak Haryanto dan Bu Retno yang telah menempuh pendidikan di luar negeri berbagi banyak cerita. Menurut Pak Haryanto, sekolah mengajarkan untuk melihat masalah dengan jernih, sehingga fokus utama dari sekolah adalah memperoleh kemampuan pemecahan masalah, diikuti dengan kemampuan komunikasi, berinteraksi dengan orang lain terkait kecerdasan emosional/ emotional quotient (EQ), dan kemampuan untuk merespon apa yang terjadi dalam hidup atau adversity quotient (AQ).
Sementara itu, bagi Bu Retno, dunia kampus adalah inkubasi untuk melihat karya apa yang bisa diberikan bagi masyarakat. Sebuah masa yang seharusnya dipenuhi dengan beragam aktivitas demi pengayaan diri, juga sebagai langkah untuk semakin mengenal diri sendiri, agar dapat berkarya sesuai kemampuan diri dan kebutuhan di masyarakat.
Alfatih Timur, CEO dan founder kitabisa.com berbagi cerita mengenai karyanya di bidang social entrepreneurship. Ia menceritakan awal mula kitabisa.com. Asal mula ia memperoleh pemikiran untuk membentuk social fundraising, dibahas dalam talkshow ini.

Berbicara mengenai hambatan dalam berkarya, kedua narasumber sepakat dengan apa yang disampaikan Pak Haryanto. Pak Haryanto mengatakan bahwa untuk berhasil dalam hidup, sebaiknya fleksibel dengan apa yang terjadi. Bukan berarti hidup tanpa tujuan, melainkan ada tidaknya tujuan tetapi tetap percaya kepada rencana Tuhan.
Talkshow diakhiri dengan pesan dari ketiga narasumber dalam pendidikan maupun berkarya, yaitu selalu berpikiran terbuka. Belajar beradaptasi, jangan takut salah, dan selalu dorong diri sendiri untuk mencapai yang terbaik. Pesan-pesan tersebut menjadi penutup dari sesi talkshow ini. Setelah sesi tanya jawab selesai, talkshow pun berakhir dengan pemberian souvenir dari pihak panitia dan Museum Nasional.
Sebelum acara dilanjutkan dengan sesi internal, beberapa PK-57 memperoleh penghargaan atas sikap mereka selama proses persiapan keberangkatan yang telah berlangsung beberapa hari sebelumnya.
Selamat menuntut ilmu, para penerima beasiswa LPDP! Pelajari banyak hal di luar sana dan kembalilah ke Indonesia untuk menginspirasi dan membawa bangsa ini lebih maju!
Nah Inspirator, pilih Pendidikan atau berKarya?
Inspirator Freak
Keep Breathing, Keep Inspiring!
Penulis: Timothy Wiradanny
Editor: Kintan Lestari
Inspirator Freak
Twitter: @InspiratorFreak
Facebook : facebook.com/InspiratorFreak
Instagram : @inspiratorfreak
web : www.inspiratorfreak.com
LINE : @inspiratorfreak (menggunakan @)














