Kisah Inspiratif Louis Braille
Biasanya bulan Januari, orang-orang heboh dengan hal-hal terkait tentang tahun baru. Mulai dari sale gede-gedean, pesta dimana-mana, sampe resolusi-resolusi trending topic banget di bulan ini. Ada nih momen di bulan Januari ini yang gak kalah penting dan inspiratif. Pernah denger tentang huruf Braille kan? Itu lho, sistem huruf timbul bagi penyandang tuna netra yang dibaca dengan cara disentuh. Nah, ternyata, Hari Braille itu diperingati setiap bulan Januari juga, tepatnya setiap tanggal 4 Januari.
Kira-kira ada apa sih sampe tanggal 4 itu dijadiin Hari Braille sedunia? Usut punya usut dari beberapa sumber, tanggal 4 Januari tepatnya tahun 1809 adalah hari kelahiran Louis Braille. Dia lah yang nemuin huruf Braille. Berkat dia ini teman-teman lain yang tunanetra bisa membaca, Inspirator!
Awalnya, Louis Braille ini dapet inspirasi dari seorang pemimpin perang Kapten Charles Barbier. Ia menggunakan beragam sandi timbul titik dan garis untuk memungkinkan pasukannya membaca perintah militer si Kapten ketika malam hari. Ngeliat kalo cara itu cukup efektif, Braille coba mengadaptasi sistemnya Kapten Barbier. Braille berkali-kali nyoba bikin tulisan-tulisan timbul dengan kombinasi titik dan garis. Sayangnya, setelah berkali-kali diuji coba, Braille ngerasa kalo penggunaan garis itu nggak efektif buat penyandang tunanetra kayak dia dan teman-temannya. Dia ngerasa kalo tunanetra itu lebih peka terhadap titik daripada garis. Makanya, dia mutusin kalo huruf-huruf yang dia buat itu, berisikan kombinasi titik-titik aja.
Voila! Akhirnya setelah berulang kali nyoba, di tahun 1834, sistem huruf Braille pun sempurna. Sistem huruf itu pake enam titik domino sebagai kerangka tulisannya. Terus, satu dari enam titik itu, letaknya divariasikan jadi 63 macam kombinasi. Sehingga, bisa lah digunakan untuk ngegambarin abjad, angka, tanda baca, dan sebagainya.
Tapi, perjuangan Braille untuk bisa membuat teman-teman tunanetranya bisa baca ternyata nggak berhenti sampe disitu. Di awal penggunaannya, sistem huruf ini mengalami penolakan. Karena beberapa orang masih mikir, mana mungkin menulis sesuatu dengan tulisan yang nggak umum digunakan. Jadinya, Braille pun ngajarin sistem huruf ini diam-diam. Sampai tahun 1851, sistem tulisan ini diterima. Pemerintah terkait pun janji untuk ngasih penghargaan sebagai bentuk penghormatan ke Braille yang udah berhasil menciptakan sistem huruf itu. Sayangnya, sampai tahun 1852 dia meninggal, penghargaan itu belum diterimanya. Baru ketika akhir abad ke-19, sistem tulisan ini diterima secara universal dengan nama Huruf Braille.
Wah, inspirasi banget ya buat kita. Kalo mau berkreasi atau berkarya, nggak usah peduli apa kata orang. Kalo emang positif, lanjut aja. Toh, Braille yang udah usaha keras ngebantu teman-teman tuna netranya biar bisa baca juga hasil karyanya nggak diterima, bahkan penghargaannya pun nggak dia terima hingga wafat. Tapi, pasti Braille nggak pernah kebayang, kalo nama dia masih dikenang, bahkan bertahun-tahun setelah kematiannya.
Fyi. Braille buta bukan dari lahir loh. Tapi karena matanya tidak sengaja tergores oleh pisau kayu ayahnya. Kalo dia dulu kecelakaan itu nggak terjadi, dia bakal menciptakan huruf Braille nggak ya? Akhirnya kita emang cuma bisa senyum, ketika sadar betapa Tuhan pasti punya alasan atas setiap kejadian. Semangat, Inspirator! Baca juga nih 10 fakta menarik soal Isaac Newton yang gak kalah inspiratifnya. 
Kontributor : Lili Nur Indah Sari
Editor : Christmastuti Destriyani
Keep Breathing, Keep Inspiring!











