Kami mahasiswa kedokteran gigi yang kelak akan menjadi dokter gigi, menyatakan :
1. Menjunjung tinggi kesehatan gigi masyarakat Indonesia
2. Siap mengabdikan diri kepada masyarakat Indonesia
3. Pemerataan pelayanan kesehatan gigi di seluruh pelosok negeri adalah kewajiban kami
4. Kendala ekonomi akan kami hapuskan dalam pelayanan kesehatan gigi
5. Ketidakpedulian terhadap kesehatan gigi adalah musuh kami, musuh kita semua.
Itulah isi dari deklarasi 3 Oktober yang digagas oleh Dentis Day Out atau yang lebih dikenal dengan Dents Do. Dari namanya, mungkin kita mengira bahwa ini adalah sebuah event yang hanya berlangsung selama satu hari. Eits jangan salah. Dents Do merupakan sebuah gerakan yang dibuat oleh delapan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Padjadjaran pada tanggal 3 Oktober 2013. Gerakan ini merupakan cara mereka untuk keluar dari rutinitas kuliah dan cari tahu bagaimana kondisi kesehatan gigi di Indonesia. Salah satu pendirinya ada Gracety Shabrina.
“Gerakan ini merupakan cara kita peduli kepada pemerataan kesehatan gigi masyarakat Indonesia. Intinya adalah ngebuka mata dan telinga dan nyoba melakukan lewat hati untuk menuntaskan problem kesehatan gigi di Indonesia,” ujar mahasiswa yang dipanggil Eci ini. Menurutnya, pasien seorang dokter gigi bukanlah hanya mereka yang dateng ke rumah sakit, tetapi semua orang yang mempunyai gangguan kesehatan gigi dan mulut. Dan mereka mencoba menanamkan gerakan ini sejak mahasiswa.
Eci menuturkan bahwa banyak banget daerah di Indonesia yang gak punya dokter gigi. Padahal menurutnya, kota besar seperti Jakarta dan Bandung punya empat dokter gigi di setiap perumahannya. “Kami ngeliat pelayanan kesehatan gigi tidak merata sampai daerah terpencil, karena masih kurangnya rasa mengabdi pada negara,” ucapnya bersemangat. Melalui Dents Do inilah mereka ingin menumbuhkan rasa siap mengabdi, siap lelah, siap susah untuk meratanya kesehatan gigi di Indonesia.
Dents Do sendiri udah ngelakuin banyak pengabdian, diantaranya Sukabumi Charity Action, menyuluh dan memeriksa gigi di pesantren Himatun Ayyat, dan membagikan sikat gigi di pesantren sekitar Tanjung Sari. Yang paling menarik adalah ketika mereka mengirimkan surat dan bingkisan ke Pulau Kera, Nusa Tenggara Timur. Fakta yang mengagetkan, masyarakat di sana tidak tahu apa itu sikat gigi “Biasanya kan kami menyuluh orang-orang yang gak tahu cara nyikat gigi yang baik dan benar, sedangkan di sana mereka bahkan tidak tahu kalau gigi itu harus dibersihkan. Jadi sangat miris kalau melihat kondisi Indonesia sekarang” Ucap perempuan asal Sukabumi ini.
Eci tidak berharap gerakannya ini bisa jadi gerakan dengan massa yang banyak, “Kami senang dengan sedikitnya kami, tapi mempunyai perbuatan yang nyata,” Eci memaparkan bahwa tujuan utama dari terbentunya Denst Do adalah untuk menginspirasi anak-anak FKG yang lain supaya membuat gerakan-gerakan yang lebih dahsyat dari Dents Do.
Sudahkah kita siap lelah, siap susah, dan siap susah untuk Indonesia tercinta kita ini?
Pengabdian untuk Gigi Indonesia
Kami mahasiswa kedokteran gigi yang kelak akan menjadi dokter gigi, menyatakan :
1. Menjunjung tinggi kesehatan gigi masyarakat Indonesia
2. Siap mengabdikan diri kepada masyarakat Indonesia
3. Pemerataan pelayanan kesehatan gigi di seluruh pelosok negeri adalah kewajiban kami
4. Kendala ekonomi akan kami hapuskan dalam pelayanan kesehatan gigi
5. Ketidakpedulian terhadap kesehatan gigi adalah musuh kami, musuh kita semua.
Itulah isi dari deklarasi 3 Oktober yang digagas oleh Dentis Day Out atau yang lebih dikenal dengan Dents Do. Dari namanya, mungkin kita mengira bahwa ini adalah sebuah event yang hanya berlangsung selama satu hari. Eits jangan salah. Dents Do merupakan sebuah gerakan yang dibuat oleh delapan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Padjadjaran pada tanggal 3 Oktober 2013. Gerakan ini merupakan cara mereka untuk keluar dari rutinitas kuliah dan cari tahu bagaimana kondisi kesehatan gigi di Indonesia. Salah satu pendirinya ada Gracety Shabrina.
“Gerakan ini merupakan cara kita peduli kepada pemerataan kesehatan gigi masyarakat Indonesia. Intinya adalah ngebuka mata dan telinga dan nyoba melakukan lewat hati untuk menuntaskan problem kesehatan gigi di Indonesia,” ujar mahasiswa yang dipanggil Eci ini. Menurutnya, pasien seorang dokter gigi bukanlah hanya mereka yang dateng ke rumah sakit, tetapi semua orang yang mempunyai gangguan kesehatan gigi dan mulut. Dan mereka mencoba menanamkan gerakan ini sejak mahasiswa.
Eci menuturkan bahwa banyak banget daerah di Indonesia yang gak punya dokter gigi. Padahal menurutnya, kota besar seperti Jakarta dan Bandung punya empat dokter gigi di setiap perumahannya. “Kami ngeliat pelayanan kesehatan gigi tidak merata sampai daerah terpencil, karena masih kurangnya rasa mengabdi pada negara,” ucapnya bersemangat. Melalui Dents Do inilah mereka ingin menumbuhkan rasa siap mengabdi, siap lelah, siap susah untuk meratanya kesehatan gigi di Indonesia.
Dents Do sendiri udah ngelakuin banyak pengabdian, diantaranya Sukabumi Charity Action, menyuluh dan memeriksa gigi di pesantren Himatun Ayyat, dan membagikan sikat gigi di pesantren sekitar Tanjung Sari. Yang paling menarik adalah ketika mereka mengirimkan surat dan bingkisan ke Pulau Kera, Nusa Tenggara Timur. Fakta yang mengagetkan, masyarakat di sana tidak tahu apa itu sikat gigi “Biasanya kan kami menyuluh orang-orang yang gak tahu cara nyikat gigi yang baik dan benar, sedangkan di sana mereka bahkan tidak tahu kalau gigi itu harus dibersihkan. Jadi sangat miris kalau melihat kondisi Indonesia sekarang” Ucap perempuan asal Sukabumi ini.
Eci tidak berharap gerakannya ini bisa jadi gerakan dengan massa yang banyak, “Kami senang dengan sedikitnya kami, tapi mempunyai perbuatan yang nyata,” Eci memaparkan bahwa tujuan utama dari terbentunya Denst Do adalah untuk menginspirasi anak-anak FKG yang lain supaya membuat gerakan-gerakan yang lebih dahsyat dari Dents Do.
Sudahkah kita siap lelah, siap susah, dan siap susah untuk Indonesia tercinta kita ini?
Editor: Christmastuti Destriyani
Keep Breathing, Keep Inspiring!
@InspiratorFreak
About Fikri Maul
Related posts
#TipsTrik – 5 Cara Tetap Fit Walau ...
November 19, 2013
Lawan Tuhan 9 cm!!
November 17, 2013
Anak Kecil Aja Mau Sehat, Masa Kita ...
November 17, 2013