Review Film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (2013)
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (TKVDW) merupakan salah satu film Indonesia yang rilis di akhir tahun 2013. Film yang memakan waktu pembuatan hingga 2 tahun ini berhasil nyedot ribuan penonton! TKVDW ini merupakan adaptasi dari novel dengan judul serupa karya Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih dikenal sebagai Buya Hamka. Kalo liat dari judulnya, jangan ngebayangin kalo film ini bakal kayak tenggelamnya kapal Titanic. Karena memang fokus dari film ini bukan tentang si kapal yang tenggelam. Penasaran? Sebelum nonton mending baca review-nya dulu, nih!
IMDB Score: 8.9/10
Movie General:
Secara umum, film ini ngebahas tentang cerita cinta antara tiga orang yang jadi pemeran utama, yaitu Aziz (Reza Rahadian), Zainuddin (Herjunot Ali), dan Hayati (Pevita Pearce). Berawal dari kisah pemuda kampung asal Makassar bernama Zainuddin yang menimba ilmu agama ke Batipuh, Padang Panjang, yang merupakan tempat kelahiran mendiang sang ayah.
Kemudian, di tempat rantauan si Zainuddin jatuh cinta pada pandangan pertama pada Hayati, kembang desa yang cantik dan anggun. Cinta Zainuddin bersambut karena Hayati juga punya rasa yang sama pada Zainuddin. Dari sana lah beragam konflik mulai muncul. Aturan adat dan perbedaan kelas sosial menjadi semacam rintangan yang harus mereka hadapi untuk menyatukan cinta mereka. Hingga, suatu saat, mucul lah Aziz. Laki-laki tampan yang kemudian menguji ketulusan dan kesetiaan cinta mereka berdua.
Values :
1. Jadilah orang yang jago move on!
Jago move on ini penting banget loh! Karena kadang, kita yang terlalu berat meninggalkan kenangan lama, akan sulit untuk tetep maju dan produktif. Nah, di film ini dicontohin banget tuh, kayak pas Zainudin yang dari kecil nggak hidup bareng orang tuanya, ditambah lagi dengan pengalaman patah hati karena ditinggal nikah pacarnya, tetep mau move on dan meraih cita-cita untuk jadi penulis.
2. Persahabatan itu di atas segala-galanya
Di film ini, kita bisa lihat gimana besarnya hati Zainudin terhadap sahabat-sahabatnya. Dia yang ngerasa sakit hati sama Hayati dan Aziz tetap menganggap mereka saudara. Bahkan waktu Aziz mengalami kebangkrutan, Zainudin rela ngebantu mereka dengan ngebolehin mereka numpang di rumahnya.
3. Saling setia dan percaya
Ini agak melow-melow gitu sih ya. Tapi mungkin, buat temen-temen yang mau bersiap jadi calon-calon istri, boleh banget tuh ditiru kesetiaan dan rasa percayanya si Hayati ke suaminya. Walaupun, yaa seringkali, suaminya justru menyalahgunakan kesetiaannya si Hayati itu. Tapi itu pengecualian lah ya.
Contributor Comment :
Nggak beda jauh sama bukunya yang fenomenal—bahkan udah dicetak ulang sampe lebih dari 20 kali, film TKVDW ini juga super duper kece. Dari segi teknis setting tempat, waktu, lokasi, pegambilan gambar, bahkan para pemainnya juga luar biasa. Kayaknya, waktu dua tahun buat penggarap film ini memang ngga sia-sia. Nuansa jaman dulu dengan bumbu adat minang yang kental tergambar banget.
Walaupun, tetep lah di beberapa adegan ada bagian yang kurang pas. Kayak waktu Hayati kritis dan minta dibacain ayat-ayat Qur’an, Hayati-nya nggak meninggal-meninggal sampe ayat-ayatnya diulang beberapa kali. Padahal kalo sebelum ayat Qur’an-nya selesai dibacain si Hayati udah meninggal, pasti jadi lebih dramatis.
Info Film :
Directed by Sunil Soraya
Written by Donny Dhirgantoro and Imam Tantowi
Music : Ariel Nidji
Releases Date : December 19, 2013
Kontributor : Lili Nur Indah Sari
Editor : Christmastuti Destriyani
Keep Breathing, Keep Inspiring!



