Tags Posts tagged with "ASEAN Community"

ASEAN Community

SHARE Scholarship, Program Beasiswa Satu Semester Kerjasama ASEAN- Uni Eropa
Foto: international.unair.ac.id

Mahasiswa memiliki peran penting dalam kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, internasionalisasi pendidikan perguruan tinggi dengan mobilitas pergerakan mahasiswa di ASEAN perlu didukung.

ASEAN bersama Uni Eropa melalui program SHARE Scholarship memberikan beasiswa pertukaran studi selama satu semester kepada mahasiswa di kawasan ASEAN. Program SHARE Scholarship adalah program beasiswa intra ASEAN dan mobilitas ASEAN-Uni Eropa untuk menguji penerapan sistem transfer kredit (ACTS dan AECTS).

Mitra SHARE, EP-Nuffic, melaksanakan program beasiswa ini melalui jangka pendek (satu semester) pertukaran mahasiswa dan akan dilakukan dengan memberikan sekitar 500 beasiswa, dari yang 400 beasiswa dialokasikan untuk mobilitas dan 100 beasiswa intra-ASEAN untuk mobilitas ASEAN-Uni Eropa.

Beasiswa sepenuhnya didanai dari universitas terpilih di kawasan ASEAN. EP-Nuffic juga akan memfasilitasi lokakarya pembangunan kapasitas bagi perguruan tinggi yang bersedia untuk meningkatkan proses internasionalisasi, mobilitas mahasiswa dan penggunaan sistem transfer kredit baru.

SHARE telah bermitra dengan delapan perguruan tinggi ASEAN untuk melaksanakan program beasiswa. Berikut daftar universitas yang berpartisipasi dengan SHARE:

  1. Kamboja: Royal University of Phnom Penh, University of Cambodia, Phnom Penh International University, National University of Management Cambodia
  2. Indonesia: Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Bogor Agricultural University, Bina Nusantara University
  3. Laos: National University of Laos
  4. Malaysia: Universiti Kebangsaan Malaysia, Taylor’s University Malaysia, Universiti Teknologi Malaysia, Universiti Malaysia Sabah
  5. Myanmar: University of Yangon, Mandalay University, Myanmar Maritime University, Yangon University of Economics
  6. Filipina: University of the Philippines, University of Santo Tomas, De La Salle University, Ateneo de Manila University
  7. Thailand: Chulalongkorn University, Payap University, King Mongkut’s University of Technology Thonburi, Thammasat University
  8. Vietnam: Viet Nam National University, Hanoi University of Science and Technology, Ho Chi Minh University of Technology and Education, Hue University

Jika Inspirator tertarik dengan program yang ditawarkan SHARE Scholarship, bisa langsung cek www.share-asean.eu

Keep Breathing, Keep Inspiring!

Penulis : Ifa Ikah

Inspirator Freak

3 Pemuda Kamboja Ciptakan Prototype Pengusir Hama Tikus
Tek Leang Chanthy, Phauk Pauvrachana dan Meas Likun memamerkan penemuan tim mereka di kompetisi makerthon, Phnom Penh. (foto: Cambodia Daily)

Hama tikus kerap menjadi problema bagi para petani, khususnya di negara-negara ASEAN karena mengancam ketersediaan pangan. Menanggapi permasalahan tersebut, tiga pemuda Kamboja menciptakan prototype pengusir hama tikus.

Adalah Rat Hunter, sebuah mesin dari speaker stereo kecil dengan perangkat yang dapat memancarkan suara binatang predator seperti ular hingga mencapai setengah hektar bidang per unit. Tujuannya adalah untuk mengusir tikus keluar dari ladang, lumbung dan gudang tanpa menggunakan pestisida maupun pagar listrik yang justru berbahaya bagi manusia.

“Tidak ada data nasional yang konkret tentang dampak tikus pada tanaman padi di Kamboja. Namun, dari semua hama, petani melaporkan bahwa tikus menyebabkan kerusakan tertinggi, terutama untuk musim padi kering,” ujar Leang Chanthy, anggota tim seperti dikutip dari The Cambodia Daily.

Dari pekerjaannya di sektor pertanian, Chanthy, menyadari bahwa petani bisa mendapatkan keuntungan dari inovasi teknologi yang menjawab tantangan sosial dan ekonomi. Idenya adalah relatif sederhana yaitu membangun perangkap tikus yang lebih baik. Bersama kedua temannya, Chanthy pun menciptakan Rat Hunter.

“Tikus memiliki pendengaran yang sangat sensitif dan dapat mendengar dari 200 hertz sampai 90 kilohertz. Kami tidak berpikir itu akan menjadi masalah besar karena mereka akan lebih memperhatikan suara predator mereka,” lanjutnya. Mereka pun mengujinya di sawah bersama petani dan telah mengakuisisi sekitar selusin subjek tes-tikus.

Rat Hunter ciptaan tiga pemuda Kamboja ini kemudian diikutkan pada kompetisi regional, Makerthon yang diselenggarakan oleh Southeast Asia Makerspace Network (Seamnet) pada agustus lalu. Prototype ini pun berhasil mengesankan para juri dan mengalahkan 12 tim lainnya serta keluar sebagai pemenang.

Prestasi ke-tiga pemuda Kamboja ini patut diapreasiasi karena dapat memberikan solusi bagi permasalahan petani Kamboja. Semoga hal ini mendorong inovator-inovator muda Indonesia mencipatakan inovasi yang memiliki dampak sosial.

Keep Breathing, Keep Inspiring!

Penulis : Ifa Ikah

Inspirator Freak

Presiden Jokowi: Peran Pemuda ASEAN Sangat Penting & Jangan Main Pokemon Terlalu Sering.
Foto: nasional.kompas.com

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-29 di Vientiane, Laos, Presiden Joko Widodo menyampaikan tanggapannya di hadapan sejumlah pemimpin negara ASEAN dan perwakilan pemuda ASEAN.

Presiden Jokowi mengatakan pentingnya kontribusi dan partisipasi para pemuda ASEAN dalam upaya membangun masyarakat ASEAN yang lebih maju dan kompetitif. Ia pun meminta bantuan agar pemuda ASEAN untuk mentransformasi ekonomi dan mereformasi masyarakat ASEAN.

“demografi masyarakat ASEAN  lebih menguntungkan dibanding kawasan lain karena didominasi oleh masyarakat usia produktif. Hampir setengah dari 600 juta orang di ASEAN berada di bawah umur 30 tahun.” Ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com.

Oleh karena itu, dia mengajak para pemuda ASEAN berinovasi dengan memanfaatkan era digital dan media sosial untuk menyampaikan pesan-pesan yang bermanfaat dan membawa dampak positif bagi ASEAN.

“Sampaikan kepada kami apa yang harus kami lakukan. Sampaikan kepada kami bagaimana melawan radikalisme yang beredar di internet. Sampaikan kepada kami bagaimana dapat menggunakan teknologi digital,” katanya.

Menurut Jokowi, para pemimpin negara ASEAN perlu mendengar aspirasi dari pemuda dan memberikan kesempatan bagi para pemuda untuk bereksperimen dan berinovasi. Meskipun demikian, berbagai rintangan dan cobaan dalam era keterbukaan ini tak luput dari perjuangan para pemuda dalam membangun masyarakat ASEAN

“Tinggal di era internet banyak godaannya, anda dapat jatuh ke dalam perangkap dan menjadi sangat terobsesi dengan karir anda,” tuturnya.

Diakhir tanggapannya, presiden jokowi menghimbau agar pemuda ASEAN tidak tergoda dengan permainan Pokemon go yang sedang populer.

“Kepada para perwakilan pemuda ASEAN jangan main Pokemon terlalu sering,” tutup Jokowi yang disambut gelak tawa para peserta yang hadir.

Keep Breathing, Keep Inspiring!

Penulis : Ifa Ikah

Inspirator Freak

PM Singapura Ajak ASEAN Perangi Virus Zika
Foto: jawapos.com

Wabah virus zika yang melanda singapura akhir-akhir ini membuat Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong mengajak negara-negara ASEAN untuk memerangi virus zika. Dalam KTT ASEAN di ke-28 di Laos, PM Lee Hsien Loong mengatakan kepada seluruh pemimpin ASEAN untuk bersama-sama untuk memerangi virus tersebut.

“kampanye wabah zika akan terus dilakukan dan diperpanjang untuk memastikan aktivitas perdagangan masih terus
terbuka antarnegara. Singapura siap bekerja sama dengan negara-negara ASEAN untuk memerangi zika.” ujarnya seperti dilansir dari Strait Times.

Diberitakan Channel News Asia, Pemerintah Singapura mengonfirmasi ada 17 kasus yang baru ditemukan, 10 kasus diantaranya terdapat di wilayah yang sebelumnya sudah terdeteksi. Sementara tujuh kasus lainnya ditemukan di wilayah yang belum terjangkit.

Seperti yang diberitakan beberapa media, Pemerintah Singapura mengumumkan infeksi Zika pertamanya bulan Mei, dengan virus yang diimpor oleh seorang pria berusia 48 tahun yang sebelumnya telah bepergian ke Brazil.

Fyi, Virus Zika pertama ditemukan pada seekor monyet resus di hutan Zika, Uganda, pada tahun 1947 dan ditemukan kembali pada nyamuk spesies Aedes Africanus di hutan yang sama pada tahun 1948 dan pada manusia di Nigeria pada tahun 1954. Virus Zika menjadi penyakit endemis dan mulai menyebar ke luar Afrika dan Asia pada tahun 2007 di wilayah Pasifik Selatan.

Virus Zika termasuk dalam garis virus flavivirus yang masih berasal dari keluarga yang sama dengan virus penyebab penyakit dengue/demam berdarah. Gejala  virus Zika yang ditemukan adalah sakit kepala, nyeri di belakang mata, dan lelah.

Nah, untuk Inspirator yang baru saja bepergian  dari Singapura, ada baiknya segera melakukan cek kesehatan ya!

Keep Breathing, Keep Inspiring!

Penulis : Ifa Ikah

Inspirator Freak

4 pencapaian besar ASEAN di usi ke-49 tahun
Ilustrasi | Sumber: vov1.vov.vn

Selamat Ulang Tahun ASEAN! Memasuki usia yang ke-49, organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara atau populer dengan sebutan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) ini menunjukkan pencapaian-pencapaian besar tak hanya di kawasan ASEAN tetapi juga di dunia. Berikut 4 pencapaian besar ASEAN di usia ke-49 tahun.

1. Perkuat Iklim Investasi

Para Menteri Ekonomi ASEAN sepakat untuk melakukan kerja sama dengan United States Trade Representatives (USTR) di bidang investasi, menyusun draft Terms of Reference (TOR) mengenai potensi ASEAN-Canada Free Trade Agreement dengan mencermati dinamika perdagangan internasional dan meningkatkan nilai perdagangan barang, jasa, dan investasi kedua belah pihak.

Selain menjalin kerja sama dengan USTR dan Kanada, ASEAN juga bertekad meningkatkan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan dengan Rusia. Fokus dari kerja sama tersebut antara lain di bidang investasi, finansial, transportasi, e-commerce, energi, pertanian, serta perekonomian maritim termasuk Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing.

2. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Menjadi pasar ketiga di Asia dan ketujuh di dunia merupakan pencapaian besar bagi ASEAN, suatu perubahan yang berdampak besar bagi perdagangan dan masyarakat Asia secara umum. Dari pencapaian ini ada tiga sektor yang paling merasakan dampaknya yaitu sosial, ekonomi, dan budaya. Fakta tersebut didukung oleh temuan pencapaian MEA pada November 2015 yang ditulis pada ASEAN Integration Report 2015, isi laporan tersebut mengupas pencapaian, evaluasi, dan dampak MEA secara umum.

3. Meningkatnya Pasar E-Commerce

Pertumbuhan e-commerce semakin meningkat. Menurut data Euromonitor, Indonesia telah menjadi pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Hal ini tidak lepas dari tingginya pengguna internet yang mencapai 88,1 juta jiwa. Ditambah dengan pengguna media sosial sebanyak 79 juta dengan jumlah penduduk 259,1 juta jiwa. Pada 2014, Euromonitor mencatat bahwa penjualan online Indonesia mencapai US$ 1,1 miliar, lebih tinggi dari Thailand dan Singapura.

4. Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara

Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara atau Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ) adalah suatu kesepakatan di antara negara-negara Asia Tenggara untuk mengamankan kawasan ASEAN dari nuklir.

Semoga di perayaan lahirnya organisasi ini semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian ASEAN dan dunia ya, Inspirator.

 

Penulis: Ifa Ikah

Editor  : Siti Ayu Handayani

Inspirator Freak

Twitter : @InspiratorFreak

Facebook : facebook.com/InspiratorFreak

Instagram : @inspiratorfreak

Web : www.inspiratorfreak.com

LINE : @inspiratorfreak (menggunakan @)

Serunya Residensi Bersama 12 Penulis Muda Asean di Kampung Muara

Sastra itu dekat sekali dengan kehidupan masyarakat. Ya, memang benar adanya. 12 penulis muda terpilih dari  Negara-negara Asean dan Jepang membuktikannya lewat program residensi Asean Literary Festival 2016. Bagaimana serunya residensi bersama 12 penulis muda Asean di  Kampung Muara? Yuk, simak liputan Inspirator Freak di Kampung Muara, Jakarta Selatan.

  • Diskusi Berbagai Isu
Serunya Residensi Bersama 12 Penulis Muda Asean di Kampung Muara
Diskusi bersama di Rumah Muara

Para peserta menjalani sejumlah program, antara lain pemaparan akan negara asal masing-masing, berbagi ilmu dan pengetahuan khususnya dalam hal menulis karya sastra, pertukaran seni budaya, serta keahlian lainnya. Selain itu peserta residensi berdiskusi mengenai berbagai isu seperti feminisme, LGBT, dan isu hangat lainnya.

  • Bermain Dan Belajar Bersama Anak-Anak Kampung Muara
Serunya Residensi Bersama 12 Penulis Muda Asean di Kampung Muara
Membuat Origami dipandu Akina Shu, peserta dari Jepang

Tidak cuma sharing dan diskusi, peserta residensi juga mengajak anak-anak kampung muara bermain dan belajar bersama mereka. Mulai dari membuat origami, menggambar manga, maupun belajar bahasa Negara peserta residensi.

  • Panggung Kampung Malam

Serunya Residensi Bersama 12 Penulis Muda Asean di Kampung Muara

Panggung kampung malam adalah salah satu yang paling ditunggu warga Kampung Muara, khususnya anak-anak. Di panggung kampung, ada pementasan kesenian seperti marawis, membaca puisi, menari dan dongeng dari peserta residensi, bermain permainan tradisional dan beberapa keseruan lainnya.

  • Roadshow
Serunya Residensi Bersama 12 Penulis Muda Asean di Kampung Muara
Roadshow ke beberapa tempat (Foto: Christian Senda)

Ke-12 penulis muda Asean mengikuti serangkaian roadshow ke Universitas Muhammadiyah Dr. Hamka (Uhamka), Universitas Indonesia, Sekolah Dasar (SD) di Kampung Muara dan Bens Radio.

Ridhwan Saidi, peserta residensi dari Malaysia mengungkapkan kegembiraanya ikut serta dalam Program Asean-Japan Residency. Menurutnya, program residensi dapat mengakrabkan hubungan antar negara-negara Asean.

“Indonesia menjadi titik awal saya untuk lebih mengenal dan dekat dengan negara-negara Asean lainnya. Saya pun mengenal teman-teman peserta sehingga itu memudahkan saya ketika pergi ke negaranya.” Tambah penulis dari tujuh buku ini.

Keep Breathing, Keep Inspiring!

Penulis : Ifa Ikah

Editor   : Dylan Aprialdo Rachman

Inspirator Freak

Twitter: @InspiratorFreak

Facebook : facebook.com/InspiratorFreak

LINE : @inspiratorfreak (menggunakan @)

 

Mahasiswa UGM juara se-ASEAN

Salah satu profesi yang disetujui di ASEAN Community untuk diperbolehkan transfer antar negara adalah profesi di bidang teknik. Ada kabar gembira, karena mahasiswa dari UGM berhasil menjadi juara pada lomba Indonesia Chemical Engineering Challenge (IChEC) yang diselenggarakan Institut Teknologi Bandung, 17-19 Maret lalu.

Lomba yang diikuti oleh Mahasiswa teknik kimia se-regional ASEAN ini diikuti oleh mahasiswa dari Malaysia, Thailand, dan juga Filipina. Ada 4 kategori yang diperlombakan dan Mahasiswa UGM berhasil menyabet juara 1 pada kategori Plant Design dan juara 2 pada problem solving. Sedangkan tuan rumah, ITB harus puas di posisi 2 padakategori Plant Design kemudian disusul Universitas Parahyangan diposisi ke-3. Untuk kategori Problem Solving juara 1 di raih oleh tuan rumah ITB dan juara tiga di raih oleh Chulalongkorn University dari Thailand.

Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), merancang pabrik ramah lingkungan. Muhamad Hartono, Adimas Prasetyaaji, dan Ghazy Ammar Nafis menawarkan ide rancangan pabrik MEGATRON Project, Mono Ethylene Glycol/MEG Plant for Asean Textile Industry from Coal Based Syngas.

Hartono dan teman-temannya merancang pabrik yang memaksimalkan pemanfaatan batubara lignit di Indonesia menjadi bahan kimia yang memiliki nilai lebih tinggi, yaitu Monoethylene Glycol (MEG). Ketersediaan batu bara jenis tersebut sendiri melimpah di Sumatera Selatan. Namun hingga kini masih hanya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembangkit listrik. Padahal, kata Hartono, MEG merupakan bahan baku pembuatan poliester dengan pangsa pasar yang baik di Indonesia.

“Sedangkan poliester bisa menjadi bahan yang penting bagi industri tekstil, dan industri ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 10-70 persen dari total tenaga kerja di sektor industri,” ungkap Hartono seperti dikutip dari situs resmi UGM, Kamis (24/3/2016).

Di sisi lain, Hartono memprediksikan, industri tekstil berbasis poliester akan terus berkembang mengingat penggunaan katun mulai tergantikan bahan sintetis tersebut. Pasalnya, poliester lebih tahan lama, tahan terhadap bakteri, dan juga ringan.

“Rancang pabrik kami fokus pada keunggulan performa proses sintesis, perancangan proses keamanan yang komprehensif, serta upaya minimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan ketika pabrik dibangun,” imbuhnya.

Semoga hal ini bisa menjadi bukti dan inspirasi bahwa Mahasiswa Indonesia bisa bersaing di era ASEAN Community dan bisa menghasilkan karya yang diterima masyarakat global. Setuju?

 

Inspirator Freak

Twitter: @InspiratorFreak

Facebook : facebook.com/InspiratorFreak

LINE : @inspiratorfreak (menggunakan @)

Communication Festival 2016

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila proudly present :

Communication Festival 2016

Do you want to be like a real NEWS ANCHOR, PHOTOGRAPHER, POSTER DESIGNER OR COMICA???

Let’s join with us!! WE DARE YOU TO SHOW YOUR TALENT!

 

6 April 2016 Seminar Jurnalistik (Gustav Aulia) and Entertainment (Reuben Elishama)

Regist : Rp. 65. 000 (free photobooth, lunch, sertifcate)

7 April 2016 News Anchor, Poster, Fotografi

9 April 2016 Stand Up Comedy and Music performances

Regist competition : Rp. 30.000 (News Anchor Rp. 35.000)

TOTAL HADIAH JUTAAN RUPIAH!!

 

6-9 April 2016 will be held Bazar party!!

Regist bazar : Rp. 350.000 (4 hari) untuk pembayaran s/d 25 Maret 2016

Rp. 400.000 (4 hari) untuk pembayaran 26 Maret 2016-30 Maret 2016

 

More info :

Instagram @comfest2016

Line @lkm8762r

081288252620 (Syifa)

 

Keep Breathing, Keep Inspiring!

Inspirator Freak

Twitter: @InspiratorFreak

Facebook : facebook.com/InspiratorFreak

LINE : @inspiratorfreak (menggunakan @)

ASEAN Community
Ilustrasi | Sumber: www.bloggedinasean.com

Hai Inspirator! Siapkah kalian menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN?

Pertanyaan di atas patut Inspirator refleksikan, mengingat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan segera mengubah masing-masing negara anggotanya. Berbagai perbincangan mengenai MEA kembali di tahun 2016, setelah beberapa tahun lalu MEA seolah tidak akan terwujud.
Banyak terjadi pro dan kontra dalam masyarakat Indonesia terhadap keputusan untuk turut serta dalam MEA yang tidak lama akan terasa dampaknya. Untuk mengetahui mengapa terjadi perdebatan, perlu kita ketahui apa sebenarnya MEA itu, dari mana muncul MEA, dan mengapa Indonesia pada akhirnya memutuskan untuk ikut berpartisipasi. Yuk kita simak!

ASEAN COMMUNITY
Berdasarkan sejarah Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), isi Deklarasi Bangkok yang menjadi dasar ASEAN menjelaskan fokus ASEAN yaitu pengembangan negara-negara anggotanya dalam berbagai bidang. Di samping itu, ASEAN memiliki visi bahwa pada tahun 2020 negara-negara di Asia Tenggara telah berorientasi ke luar, hidup dalam damai, stabil dan makmur, terjalin relasi dalam perkembangan yang dinamis dan dalam komunitas yang peduli. Demi menunjang tercapainya visi ASEAN 2020 yang telah disetujui para pemimpin ASEAN, maka diputuskan bahwa ASEAN Community harus dibentuk.

ASEAN Community
ASEAN Community | Sumber: http://www.rathedaung.net

ASEAN Community adalah suatu langkah mengintegrasikan negara-negara anggota ASEAN dalam pengembangan berbagai bidang, sehingga tercapailah visi ASEAN diatas. ASEAN Community sendiri terbagi dalam masing-masing bidang yang menjadi fokusnya, yaitu:
1. ASEAN Political–Security Community
2. ASEAN Economic Community
3. ASEAN Socio–Cultural Community

Nah, sesuai pembahasan singkat di awal, pada kesempatan ini kita akan membahas salah satu dari ASEAN Community di atas. Dengan fokus di bidang ekonomi, dibentuklah ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mempengaruhi terbentuknya perdagangan bebas di kawasan Asia Tenggara.

Asean Economic Community (AEC)
ASEAN Economic Community | Sumber: http://www.businesscircle.com.my

Perdagangan bebas inilah yang tengah ramai dibicarakan masyarakat Indonesia. Sebagai salah satu program dari MEA, ASEAN Free Trade Area (AFTA) atau perdagangan bebas kawasan Asia Tenggara akan berdampak cukup signifikan bagi negara-negara anggotanya.

Dengan adanya AFTA, masing-masing negara anggota ASEAN bebas untuk melakukan pertukaran dalam lingkup ASEAN, baik tenaga kerja maupun barang. Bagi tenaga kerja, tentu bukan hal yang mudah untuk bersaing dengan tenaga kerja luar yang belum mereka ketahui kemampuan dan etos kerjanya. Namun, AFTA pun membuka peluang bagi para tenaga kerja untuk bekerja di negara tetangga, tentunya dengan kualifikasi yang diakui.

Pertukaran barang dalam AFTA didukung dengan penurunan hingga penghapusan bea impor barang masuk dari luar. Dampaknya, barang produksi dalam negeri harus bersaing dengan barang buatan negara tetangga, begitu pula barang produksi dalam negeri memiliki kesempatan untuk memiliki pasar di luar Indonesia.

Menghadapi persaingan yang terjadi dalam ASEAN, tentu bukanlah tantangan semata, melainkan juga sebuah peluang, bagaimana Indonesia memanfaatkannya, kembali pada masyarakat bangsa Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa, yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya demi memanfaatkan semaksimal mungkin MEA yang ada di depan mata. Alih-alih mempertanyakan keputusan baik dari pemerintah maupun dari pihak ASEAN, sudah saatnya generasi muda melangkah menjadi pribadi yang berkualitas. Kualitas diri yang baik tentu akan membawa kepercayaan diri disertai dengan kemampuan yang mapan untuk bersaing secara sehat dengan pendatang dari berbagai negara ASEAN.
Be a fighter, not a whiner, Inspirator!

 

Keep Breathing, Keep Inspiring!

Penulis : Timothy Wiradanny

Editor   : Siti Ayu Handayani

Inspirator Freak

Twitter: @InspiratorFreak

Facebook : facebook.com/InspiratorFreak

LINE : @inspiratorfreak (menggunakan @)

Ilustrasi | Sumber: http://newsinfo.inquirer.net/

Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sepatutnya dimaknai sebagai ajang untuk meningkatkan etos kerja sumber daya manusia di Indonesia. Jangan sampai karena perdagangan bebas sudah terjadi, Indonesia tidak bisa memanfaatkan momen tersebut dan malah tertinggal di negeri sendiri.

Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto menuturkan saat ini negara-negara ASEAN sudah lama mempersiapkan diri sebelum MEA pada akhir 2015 lalu.

“MEA sudah masuk, barangkali kita sebenarnya sejak kemarin-kemarin juga sudah terlena,” ujar Agus dalam Seminar Nasional Revolusi Mental Jasa Konstruksi “Menuju Jasa Konstruksi Bersih”, Jakarta, Selasa (8/3/2016).

Ia kemudian merujuk kepada Filipina yang serius memasuki MEA. Negara ini mengadakan pelatihan bahasa Indonesia khusus untuk sopir taksi yang akan bekerja di Indonesia. Mereka melakukan ini sudah sejak lama. Filipina mendatangkan guru dan pengajar langsung dari Indonesia.

Selain Filipina, kata Agus, Thailand juga sudah mempersiapkan diri menghadapi MEA dengan mengadakan pelatihan bahasa Indonesia untuk beberapa warganya. Sementara itu di Indonesia, meskipun telah menyiapkan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sekitar Rp 130 triliun untuk infrastruktur, semua itu hanya untuk pembangunan fisik.

Usaha jasa konstruksi justru tidak disiapkan, termasuk sumber daya manusia (SDM), bagaimana cara meningkatkan kompetensi, keterampilannya, dan sebagainya.

Agus mengingatkan jika ini diabaikan, maka besar kemungkinan, dana infrastruktur tersebut akan lari ke perusahaan atau tenaga jasa konstruksi asing.

“Itu (dana) baru dari APBN, belum dari swasta, BUMN, dan sebagainya. Oleh karena itu, sudah waktunya kita memperkuat lagi jasa konstruksi, apalagi kalau dikaitkan dengan yang bersih. Artinya, aman dari seluruhnya,” ujar Agus.

Keep Breathing, Keep Inspiring!

Editor    : Dylan Aprialdo Rachman

Sumber : Kompas.com

Inspirator Freak

Twitter: @InspiratorFreak

Facebook : facebook.com/InspiratorFreak

LINE : @inspiratorfreak (menggunakan @)

 

Skip to toolbar