Halo Inspirator. Ada yang inget tentang Keluarga Cemara? Itu lho, sinetron keluarga di tahun 90-an. Kalo di tahun 2000-an punya Tim Sepakbola Rumah Cemara. Ada yang pernah denger?
Rumah Cemara dibentuk oleh Ginan Koesmayadi di tahun 2003. Saat itu Kang Ginan telah hidup tiga tahun dengan HIV pada dirinya. Kang Ginan juga sukarela muncul di diskusi tentang HIV/AIDS di Indonesia, baik di televisi ataupun radio. Tim sepakbola ini dibentuk merupakan salah satu usaha dari Kang Ginan, yang terlibat aktif di semi-profesional di Bandung, untuk melepaskan diri dari permasalahan stigma dan diskriminasi yang tumbuh di masyarakat Indonesia.
Ide Kang Ginan ini menarik perhatian banyak orang. Sampai sekarang Tim Sepakbola Rumah Cemara sukses nyatuin lebih dari 1000 mulai dari orang dengan HIV/AIDS, pengguna NAPZA, dan masyarakat umum dengan latar belakang yang berbeda di wilayah Jawa Barat. Lewat olahraga sepakbola ini jadi tempat diskusi masalah HIV/AIDS dan NAPZA. Sepakbola gak cuma bikin sehat yang main tapi juga ningkatin rasa percaya diri dan motivasi, terutama untuk pemain dengan HIV positif.
Kalo soal prestasi jangan ditanya. Tim sepakbola Rumah Cemara punya segudang prestasi mulai dari tingkat lokal, nasional, sampe internasional. Tim sepakbola Rumah Cemara menang dibeberapa kompetisi lokal kayak Street Soccer Competition 2010 dan beberapa pertandingan sepakbola di Jawa Barat. Tim sepakbola Rumah Cemara juga jadi juara selama dua tahun berturut-turut pada turnamen sepakbola yang diadakan oleh BNN di tahun 2009 dan 2010.
Solusi perubahan sosial lewat sepakbola yang dilakukan Rumah Cemara ini membawa mereka jadi juara pertama di kompetisi ide internasional yang diadakan Ashoka yang kerjasama dengan Nike Internasional. Pencapaian ini bikin tim sepakbola Rumah Cemara ditunjuk jadi official national organizer tahun 2009 oleh Homeless World Cup, penyelenggara turnamen street soccer internasional yang rutin diadakan setiap tahun yang ngelibatin masyarakat termarjinalkan di seluruh dunia.
Meski sempat gagal pergi ngewakilin Indonesia di Homeless World Cup di Brazil tahun 2010 tidak menyurutkan semangat mereka. Hambatan ini justru jadi sorota dan menarik perhatian masyarakat buat ngebantu mereka. Berkat semangat dan dukungan dari semua pihak, tim sepakbola Rumah Cemara ikut berlaga di Homeless World Cup 2011 di Paris. Dan mereka pun berhasil menduduki peringkat 6 dari 48 negara dan mengumandangi lagu Indonesia Raya di ajang tersebut. Gak cuma itu, tim sepakbola Rumah Cemara juga dapet penghargaan sebagai The Best Newcomer Team.
Tim sepakbola Rumah Cemara ini gak cuma bawa misi untuk ngebanggain bangsa ini tapi juga nyebarin kalo orang dengan HIV/AIDS, pengguna NAPZA, dan masyarakat termarjinal memiliki kesempatan yang sama buat ningkatin kualitas hidup mereka dan jadi perubahan positif bagi diri sendiri dan lingkungan.
Jadi siapa bilang kekurangan jadi penghambat diri buat berprestasi dan ngebanggain bangsa ini? Bahwa perubahan bisa terjadi lewat hal-hal sederhana kayak lewat olahraga sepakbola. Yuk jadi bagian dari perubahan positif buat diri sendiri, lingkungan dan bangsa ini!
InspiratorFreak.com adalah sebuah media online yang khusus dibuat untuk memberikan sumber inspirasi dan juga pengetahuan positif untuk anak muda Indonesia.
Keep Breathing Keep Inspiring!
Tim Sepakbola Rumah Cemara : Perwakilan Indonesia di World Cup
Halo Inspirator. Ada yang inget tentang Keluarga Cemara? Itu lho, sinetron keluarga di tahun 90-an. Kalo di tahun 2000-an punya Tim Sepakbola Rumah Cemara. Ada yang pernah denger?
Rumah Cemara dibentuk oleh Ginan Koesmayadi di tahun 2003. Saat itu Kang Ginan telah hidup tiga tahun dengan HIV pada dirinya. Kang Ginan juga sukarela muncul di diskusi tentang HIV/AIDS di Indonesia, baik di televisi ataupun radio. Tim sepakbola ini dibentuk merupakan salah satu usaha dari Kang Ginan, yang terlibat aktif di semi-profesional di Bandung, untuk melepaskan diri dari permasalahan stigma dan diskriminasi yang tumbuh di masyarakat Indonesia.
Ide Kang Ginan ini menarik perhatian banyak orang. Sampai sekarang Tim Sepakbola Rumah Cemara sukses nyatuin lebih dari 1000 mulai dari orang dengan HIV/AIDS, pengguna NAPZA, dan masyarakat umum dengan latar belakang yang berbeda di wilayah Jawa Barat. Lewat olahraga sepakbola ini jadi tempat diskusi masalah HIV/AIDS dan NAPZA. Sepakbola gak cuma bikin sehat yang main tapi juga ningkatin rasa percaya diri dan motivasi, terutama untuk pemain dengan HIV positif.
Kalo soal prestasi jangan ditanya. Tim sepakbola Rumah Cemara punya segudang prestasi mulai dari tingkat lokal, nasional, sampe internasional. Tim sepakbola Rumah Cemara menang dibeberapa kompetisi lokal kayak Street Soccer Competition 2010 dan beberapa pertandingan sepakbola di Jawa Barat. Tim sepakbola Rumah Cemara juga jadi juara selama dua tahun berturut-turut pada turnamen sepakbola yang diadakan oleh BNN di tahun 2009 dan 2010.
Solusi perubahan sosial lewat sepakbola yang dilakukan Rumah Cemara ini membawa mereka jadi juara pertama di kompetisi ide internasional yang diadakan Ashoka yang kerjasama dengan Nike Internasional. Pencapaian ini bikin tim sepakbola Rumah Cemara ditunjuk jadi official national organizer tahun 2009 oleh Homeless World Cup, penyelenggara turnamen street soccer internasional yang rutin diadakan setiap tahun yang ngelibatin masyarakat termarjinalkan di seluruh dunia.
Meski sempat gagal pergi ngewakilin Indonesia di Homeless World Cup di Brazil tahun 2010 tidak menyurutkan semangat mereka. Hambatan ini justru jadi sorota dan menarik perhatian masyarakat buat ngebantu mereka. Berkat semangat dan dukungan dari semua pihak, tim sepakbola Rumah Cemara ikut berlaga di Homeless World Cup 2011 di Paris. Dan mereka pun berhasil menduduki peringkat 6 dari 48 negara dan mengumandangi lagu Indonesia Raya di ajang tersebut. Gak cuma itu, tim sepakbola Rumah Cemara juga dapet penghargaan sebagai The Best Newcomer Team.
Tim sepakbola Rumah Cemara ini gak cuma bawa misi untuk ngebanggain bangsa ini tapi juga nyebarin kalo orang dengan HIV/AIDS, pengguna NAPZA, dan masyarakat termarjinal memiliki kesempatan yang sama buat ningkatin kualitas hidup mereka dan jadi perubahan positif bagi diri sendiri dan lingkungan.
Jadi siapa bilang kekurangan jadi penghambat diri buat berprestasi dan ngebanggain bangsa ini? Bahwa perubahan bisa terjadi lewat hal-hal sederhana kayak lewat olahraga sepakbola. Yuk jadi bagian dari perubahan positif buat diri sendiri, lingkungan dan bangsa ini!
Kontributor : Christmastuti Destriyani
Keep Breathing, Keep Inspiring!
@InspiratorFreak
About InspiratorFreak
Related posts
#Kegiatan – Aksi World AIDS Day di ...
December 14, 2013
Jauhi Virusnya, Bukan Orangnya (AIDS Day)
December 2, 2013
Kita dan ODHA vs HIV/AIDS
December 1, 2013